Kab.Karo (SUMUT) KOMPAS86.com Sepanjang September 2023, harga berbagai jenis beras di pasar-pasar tradisional di wilayah Kabupaten Karo terus meroket dan cenderung belum terkendali.
Kenaikan harga berbagai jenis beras baik untuk kualitas medium, premium maupun super rata-rata mencapai Rp 2.000 per kilogramnya.
Belum diketahui secara pasti penyebab kenaikan tersebut, namun menurut para pedagang diduga akibat gagal panen sehingga suplai dari para petani berkurang. Selain itu, hasil panen dari petani di kabupaten setempat banyak yang dikirim ke luar kota.
Seperti yang terpantau di pasar tradisional Kota Kabanjahe, harga beras medium atau yang biasanya diburu masyarakat menengah ke bawah semula hanya Rp 12.400 per kilogram, namun saat ini harganya menembus Rp 13.000 per kilogram.
Beras jenis premium yang harganya biasanya di kisaran Rp 13.000 hingga Rp 14.000 per kilogram sekarang sudah menembus Rp 14.600 hingga Rp 15.500 per kilogram.
Salah satu pedagang beras di Pasar Tradisional Kota Kabanjahe, Acik mengungkapkan bahwa kenaikan harga beras sudah berjalan sekitar 15 hari dan belum pernah mengalami penurunan. Hampir setiap hari ada kenaikan kisaran Rp 200 per kilogram dan kini kenaikannya rata-rata untuk semua jenis beras sudah mencapai Rp 2.000 hingga 3.000 per kilogramnya.
“Pembeli saat ini sangat sepi, karena harganya mahal banget, setiap hari naik 200 rupiah,” tutur Acik, saat ditemui di Pasar Kota Kabanjahe. Kamis (14/09/2023).
Akibat kenaikan tersebut para pembeli yang mengurangi jumlah pembelian. “Biasanya pembeli belanja beras 10 kilogram, sekarang dikurangi separuh menjadi 5 kilogram belinya,” kata Acik.
Hal senada juga disampaikan Ako, yang menjadi pedagang beras sejak bertahun tahun. Menurutnya, selama dia menjadi pedagang beras, kenaikan harga beras yang sangat mahal baru kali ini.
“Baru kali ini yang paling mahal. Saya sebagai penjual keuntungan semakin sedikit,” kata Ako.
Saat ditanya apa penyebab naiknya harga beras kali ini, Ako memperkirakan akibat gagal panen di beberapa daerah sehingga hasil panen dari para petani berkurang. Selain itu, diduga karena banyak gabah para petani yang dikirim ke luar kota.
“Gabahnya mahal. Naik terus karena tidak ada panen,” tutur Ako.
Ako berharap harga beras di pasaran turun dan kembali normal. Alasannya, dengan harga beras mahal keuntungan yang didapat sangat sedikit karena banyak pembeli mengurangi belanjanya.
“Kami para pedagang berharap pemerintah bisa menstabilkan harga beras seperti sebelumnya, kayak beras premium harga stabil 12 ribu rupiah per kilogram,” tutur Ako.
Sementara itu, salah satu pembeli di Pasar Kota Kabanjahe, Mira Br Surbakti mengaku sangat merasakan dengan adanya kenaikan harga beras tersebut, karena kebetulan dirinya hendak memiliki hajatan dan membutuhkan beras yang relatif banyak. Dengan adanya kenaikan tersebut dirinya harus merogoh kocek lebih banyak lagi.
Mira mengungkapkan sebelumnya harga beras premium di kisaran Rp 13.000 per kilogram, namun kini menjadi Rp 15.500 per kilogram.
“Ini ada kenaikan harga beras lumayan banyak, sekitar 2.500 rupiah per kilogram,” tutur Mira.
Dengan adanya kenaikan harga beras ini tentunya sangat dirasakan oleh masyarakat, khususnya ibu rumah tangga. “Tentu ya memberatkan. Harapannya bisa kembali normal lah, jangan naik terus-menerus,” ucap Mira.
#Yogi Barus#