Tuntutan Belum Direspon KPK, Aliansi Pemuda-Mahasiswa Maluku Akan kembali Gelar Aksi

banner 468x60

Ambon (Maluku) KOMPAS86.com_
Aliansi Pemuda Mahasiswa Anti Korupsi Maluku untuk kedua kalinya menggelar aksi di Kantor KPK RI di Jakarta, Jumat (23/6) kemarin. Sayangnya, karena belum mendapat jawaban yang memuaskan, mereka menjadwalkan akan melakukan aksi yang sama. Belasan aktifis yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Mahasiswa Anti Korupsi Maluku di Jakarta siang sekira pukul 16.00. WIB melakukan aksi di depan gedung KPK.

Mereka seca bergantian berorasi dan meminta KPK segera memeriksa dan menggiring mantan Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Petrus Fatlolon ke penjara. ‘’Kami minta KPK memanggil dan memeriksa mantan Bupati KKT atas berbagai dugaan korupsi di Tanimbar,’’ tandas Kordinator Lapangan Aliansi Pemuda Mahasiswa Anti Korupsi Maluku, Max Ardo dalam orasinya.

Sayangnya, setelah berorasi di depan Kantor KPK, para peserta aksi kemudian membubarkan diri, karena mereka tidak diterima oleh Humas KPK sebagaimana aksi sebelumnya. ‘’Kami mendapat pesan dari dalam (kantor KPK) bahwa tidak ada pejabat yang menerima. Tapi aparat keamanan yang memberikan pesan menyebut kalau semua masalah yang disampaikan ke KPK tetap akan ditindaklanjuti, dan menganjurkan kami membubarkan diri,’’ tandasnya.

Disebutkan, pihaknya tetap akan melakukan aksi yang sama sampai KPK bergerak menindaklanjuti tuntutan kami. ‘’Kami akan kembali melakukan aksi yang sama,’’ katanya. Dia menyebut beberapa saat setelah melakukan aksi, dirinya merasa ditekan oleh oknum-oknum elemen masyarakat Tanimbar di Jakarta. Hanya saja dia menyebut kalau pihaknya tetap akan berjuang untuk aspirasi masyarakat Maluku.

‘’Kami dibilang bukan orang Tanimbar jadi jangan ribut-ribut soal Tanimbar. Tapi saya ingatkan kalau kami bergerak karena masukan atas keresahan masyarakat Tanimbar. Toh, ada warga Tanimbar menjadi peserta aksi juga,’’ tandas dia. MDisebutkan kalau selaku Aliansi Pemuda Mahasiswa Maluku, pihaknya tetap memperjuangkan aspirasi masyarakat Maluku secara keseluruhan. ‘’Jadi sepanjang Tanimbar itu bagian dari Maluku, kami tetap menyuarakan persoalan disana,’’ katanya lagi. ‘’Kalau Anda (orang yang menekannya) tidak senang, silahkan melakuan aksi yang sama,’’ ujar Ardo menambahkan.

Upaya untuk menyuarakan agar Petrus Fatlolon dicopot dari Sekretaris Nasdem Maluku juga disuarakan di Kantor DPP Nasdem. Sayangnya aksi mereka juga tidak mendapat respons, karena para petinggi Nasdem lagi menyebar ke daerah-daerah dan sebagian ke luar negeri. ‘’Para pegawai sekretariat Nasdem menyebut kalau para pejabat Nasdem tidak berada di tempat. Nah kami tentu akan kembali lagi melakukan aksi yang sama di Kantor Nasdem sampai tuntutan kami diterima,’’ pungkasnya.

#Agus Masela#

Print Friendly, PDF & Email

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *