Puncak Acara Bersih Desa Sukorejo Gandusari Trenggalek, Melaksanakan Giat Ziarah Makam Leluhur Desa, Serta Kenduri Doa Bersama Di Balai Desa

banner 468x60

Trenggalek (JATIM) Kompas86.com__, Manusia dan alam merupakan satu kesatuan. Hubungan dua elemen itu, seakan tak bisa lepas satu sama lain. Hubungan simbiosis keduanya pun menjadi keniscayaan. Namun, dalam perkembangan manusia modern, alam seakan menjadi objek untuk meneguhkan dan meneruskan kehidupan manusia. Alam yang rusak, sampah dimana-mana, berimplikasi kepada banyaknya bencana alam yang memakan banyak korban jiwa. Disinilah diperlukan kesadaran ekologis manusia untuk paham dengan alam. Manusia yang secara sadar peduli dengan alam. Yang menarik adalah, masyarakat kita, dahulu begitu menghargai alam. Hal ini terbukti dengan adanya ritual bersih desa, sebagai bentuk atau wujud penghormatan manusia terhadap alam.

Bersih Desa merupakan tradisi turun temurun dalam kebudayaan masyarakat . Di jawa khususnya, ritual bersih desa telah dilakukan berabad-abad lamanya. Ritual bersih desa di jawa merupakan wujud bersatunya manusia dengan alam. Ritual Bersih Desa dapat didefinisikan sebagai wujud rasa syukur warga sebuah desa atas berkat yang diberikan Tuhan kepada masyarakat Desa, baik dari hasil panen, kesehatan, dan kesejahteraan yang telah diperoleh selama setahun dan juga sebagai permohonan akan keselamatan dan kesejahteraan warga desa untuk satu tahun mendatang. Ritual Bersih Desa sendiri biasanya dilaksanakan satu kali dalam setahun setelah Bulan Selo- Besar tiba dan tradisi ini telah dilakukan secara turun-temurun dari zaman nenek moyang. Hari pelaksanaanya pun tidak sembarangan ditentukan, melainkan ada hari-hari tertentu di dalam kalender Jawa yang merupakan hari sakral untuk melaksanakan Ritual Bersih Desa.

Ritual bersih Desa di Desa Sukorejo Kecamatan Gandusari Trenggalek rangkaian acara telah terlaksana, dan puncak acara Bersih Desa di tutup Dengan Ziarah Ke makam Leluhur Desa Sukorejo, giat tersebut terlaksana Jumat (23/6/2023) dengan di pimpin Bapak Isnanto perangkat Desa sekaligus tokoh Agama setempat,

Dengan di ikuti oleh seluruh perangkat Desa Sukorejo, Kepala Desa, BKTM, BABINSA, Tokoh Agama, Tokoh masyarakat, BPD, LPM serta perwakilan warga masyarakat, Ritual Bersih Desa diawali dengan upacara adat yang dilaksanakan di Punden Desa atau makam leluhur Demang Wiryo Taruno yang sudah ada pada zaman Belanda, Seluruh Makam sesepuh Atau Mantan Kepala Desa Wonorejo, Menurut Kepala Desa Sukorejo

Nurhuda, kegiatan bersih Desa ini rutin di adakan tiap satu tahun sekali menjelang bulan syuro,

sebagai perwujudan rasa syukur kepada Tuhan YME atas kesejahteraan dan kesehatan yang diberikan kepada warga desa, upacara adat ini selain nguri uri adat turun temurun juga ikut melestarikan adat budaya para pendahulu agar tidak tergerus oleh zaman yang serba moderen ini, adapun doa bersama berupa selamatan (Kenduri)  Pemerintah Desa dengan Warga,

Memohon kepada Tuhan yang maha Kuasa agar masyarakat beserta segenap Pemerintahan Desa di beri Keselamatan dan di jauhkan dari bala’

  • Nah, dari itulah kemudian ritual bersih desa menjadi sebuah upaya pelestarian alam. Dengan modal sosial dan budaya yang telah turun temurun, menjadikan ritual bersih desa sangat penting untuk membentuk paradigma Hamemayu Hayuning Buwana Pungkas M Nurhuda Kades Sukorejo

(Sholihin)#

Print Friendly, PDF & Email

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *