Selain Problem Sampah Ternyata Anggaran Perawatan Alat Berat di TPA Muara Fajar Menjadi Sorotan
Terkait Kondisi Sampah, PJ Walikota dan Plt Kadis DLHK Melakukan Pencitraan, Ketua DPW A-PPI Riau Angkat Bicara
Pekanbaru kompas86.com- Hampir satu bulan lamanya masyarakat Pekanbaru hanya bisa melihat dan menghirup bau busuk dari tumpukan sampah yang diakibatkan dinas DLHK Pekanbaru tidak mengangkut sampah tersebut.
Tumpukan Sampah dikota Pekanbaru saat ini sangat memprihatikan aroma bau busukpun tidak terelakkan yang dapat mengakibatkan timbulnya penyakit ditengah masyarakat seperti Demam Berdarah (DBD) Tipes, Hepatitis dan kuman serta firus- firus lainnya
Hal itu terlihat jelas di beberapa tempat pembuangan sementara ( TPS) yang berada di kota Pekanbaru seperti di jalan Palas mekar dan jalan lintas Sumatera dekat jembatan leington dua, semua tumpukan Sampah itu sudah mengeluarkan aroma yang cukup menyengat, bahkan kondisi sampah di kota Pekanbaru hampir merata keberadaannya.
Ironisnya lagi, pihak dinas DLHK Pekanbaru dan PJ Walikota Pekanabaru terkesan melakukan pencitraan , dimana mobil pengangkut sampah hanya mengangkut sampah di sepanjang jalan protokol di kota Pekanabaru, selebihnya seperti sampah masyarakat diabaikan menumpuk. Jurus pencitraan seperti ini adalah suatu akal bulus semata, yang mana seakan-akan jika pejabat atau pun tamu yang akan berkunjung ke kota yang dijuluki kota Bertuah melihat kota Pekanbaru bersih dari sampah.
Lebih parahnya lagi ketua Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Pewarta Pres Indonesia ( DPW A-PPI) Riau Berti Sitanggang menyampaikan, selain penanganan persampahan yang kita anggap Pemerintah dan Dinas DLHK Pekanbaru gagal dalam menangani problem sampah saat ini, beberapa alat berat di TPA Muara Fajar juga menjadi sorotan.
” Tidak mungkin masalah sampah dikota Pekanbaru ini bisah diselesaikan jika keadaan Alat berat dikubur seperti Bangkai tikus, saya sudah melihat langsung keadaan Alat berat di TPA seperti Buldozer yang dalam keadaan Rusak ataupun Excavator juga dalam keadaan Rusak anehnya, Excavator di TPA justru sudah dikubur seperti mengubur bangkai Tikus,” tutur Berti Sitanggang.
“Yang paling mengherankan itu, dimana anggaran biaya Perawatan alat selama ini, hal inilah membuat kami terheran, sekelas Dinas DLHK tidak mungkin biaya perawatan alat berat tidak dianggarkan, tidak mungkin juga DLHK tidak mempunyai Tenaga Ahli untuk alat tersebut, tapi alat berat yang dibeli pada tahun 2021 lalu sudah jadi bangkai busuk sehingga dikubur” urainya
Berti menegaskan” kami dari DPW A-PPI meminta kepada seluruh penegak hukum ( APH ) Kejati Riau Jaksa Agung RI, Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK), agar dapat segera mengusut seluruh masalah yang ada di TPA terlebih masalah Alat berat, jangan tutup mata donk, itu alat Aset Negara bukan Aset Pribadi,” tegas Berti
Di waktu yang berbeda, Awak media melakukan konfirmasi terhadap Kabid Pengelolaan Sampah dan kebersihan Wendi tentang anggaran Perawatan alat berat namun hingga berita tayang Wendi yang dikonfirmasi justru Bungkam tanpa hiraukan pertanyaan dari media ini,***