Penipu Atau Pembohong. Selalu Saja Dikelilingi Oleh Orang-Orang Penghianat Dan Penjilat

banner 468x60

Kompas86.com

Demi memenuhi hasrat, tetap saja segala hal mereka halalkan demi mencapai yang di impikan, haram tetap saja di halalkan, kejahatan di tutup-tutupi, kebohongan di tampilkan dengan cara menipu, hak- hak orang lain di tenggelamkan,tetapi mereka berusaha tampil baik untuk menutupi kebunafikan yang mereka lakukan demi kepentingan pribadi dan golongan.

Ingat akan kematian yang slalu menanti kita kapan saja. Apakah kita terus berbohong, terus kita sembunyikan kebohongan kita, apakah kita tetap bertahan untuk menutupi kesalahan kita, terhadap orang banyak yang skarang kita sudah nyata melakukannya?

Ayo sebagai hamba Allah yang beragama, tampil di depan publik dan sampaikan selama ini sudah kami perbuat kesalahan, jujur di depan publik bahwa kami hilaf,kenapa harus arogan dan gengsi.

Ingan manusia ini tetap di mintai pertanggung jawaban. hukum Alam itu kadang kita bisa lari dan menghindar. tegapi hukum Allah itu tidak bisa kita lari dan bersembunyi.

Hukum alam biar kita bisa bersembunyi, tetapi terkadang persembunyian kita di hadang dan di bongkar oleh perilaku dan perbuatan kita sendiri, dan sampai bisa terexpos. bahkan perbuatan kita lah yang akan bisa menghukum kita sendiri.

Sangat berbahaya itu, orang banyak sudah mengetahui bahwa, diri kita ini nyatanya berbohong. Tetapi karena gengsi dan arogan yang melekat pada diri kita, kita tidak mampu bisa sampaikan di depan publik bahwa kita ini benar-benar bersalah.

Kematian tetap menanti kita.
Jujur dan berani tampil sampaikan bahwa saya ini sudah melakukan kesalahan.itu baru kreteria pemimpin yang sejati.

Hadis Nabi Muhammad SAW menegaskan bahwa korupsi (ghulul) adalah perbuatan yang haram dan akan mendapat siksa di akhirat. Hadis tersebut menekankan pentingnya menjaga amanah dan tidak menyalahgunakan posisi atau wewenang untuk keuntungan pribadi. Korupsi diartikan sebagai mengambil sesuatu yang bukan haknya, termasuk mengambil lebih dari apa yang telah ditetapkan sebagai upah atau imbalan atas pekerjaan yang telah dilakukan.
Hadis-hadis yang relevan:
“Barangsiapa yang kami tugaskan suatu pekerjaan dan telah kami beri upahnya, maka apa yang diambilnya selain itu adalah harta yang curang.”
(HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini menegaskan bahwa mengambil harta lebih dari yang telah ditetapkan sebagai upah adalah korupsi atau ghulul.
“Sesungguhnya darah, harta dan kehormatan saudara kalian itu haram bagi kalian.”
(HR. Bukhari no. 1739 dan Muslim no. 1679). Hadis ini secara umum melarang mengambil hak orang lain, termasuk korupsi yang merupakan pelanggaran terhadap hak-hak orang lain.
Hadis tentang sanksi bagi pelaku korupsi:
Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda bahwa koruptor akan membawa apa yang ia koruspi di hari kiamat. Beliau juga mengatakan bahwa akan ada orang yang pada lehernya ada kambing, kuda, atau unta yang mengganggu karena harta yang ia korupsi.
Hadis tentang sanksi moral:
Rasulullah SAW juga tidak bersedia menshalatkan jenazah orang yang meninggal karena korupsi.
Penjelasan lebih lanjut:
Korupsi sebagai perbuatan haram:
Korupsi dianggap sebagai perbuatan haram karena merupakan tindakan menyalahgunakan amanah dan mengambil hak orang lain tanpa hak.
Sanksi di dunia dan akhirat:
Pelaku korupsi akan mendapatkan sanksi di dunia berupa hukuman pidana, dan sanksi di akhirat berupa siksa di neraka.
Pentingnya menjaga amanah:
Hadis-hadis ini menekankan pentingnya menjaga amanah dan tidak menyalahgunakan wewenang atau jabatan untuk keuntungan pribadi.
Korupsi merusak masyarakat:
Korupsi tidak hanya merugikan individu, tetapi juga merusak stabilitas masyarakat dan negara karena menggerogoti kepercayaan publik dan menghambat pembangunan.
Kesimpulan:
Hadis-hadis Nabi Muhammad SAW memberikan gambaran jelas tentang bahaya korupsi dan konsekuensinya di dunia dan akhirat. Hadis-hadis ini menjadi dasar bagi umat Islam untuk menghindari tindakan korupsi dan menegakkan keadilan serta kejujuran dalam segala aspek kehidupan.

Hadis-hadis tentang pembohong menekankan pentingnya kejujuran dan bahaya berbohong. Rasulullah SAW bersabda bahwa kebohongan membawa kepada keburukan dan keburukan menuju neraka. Orang yang gemar berbohong akan dicatat sebagai pembohong di sisi Allah dan akan mengalami siksa yang pedih di alam kubur.
Berikut beberapa hadis yang relevan:
“Jauhilah kebohongan, sebab kebohongan menggiring kepada keburukan, dan keburukan akan menggiring kepada neraka. Dan sungguh, jika seseorang berbohong dan terbiasa dalam kebohongan hingga di sisi Allah ia akan ditulis sebagai seorang pembohong.”: (HR. Bukhari dan Muslim).
“Tidak akan masuk surga seorang penipu, seorang yang pelit, dan orang yang berbuat buruk kepada budaknya.”: (HR. Muslim).
“Dan sesungguhnya dusta itu menunjukkan kepada kemungkaran, sedangkan kemungkaran menjerumuskan ke neraka. Sungguh orang yang selalu berdusta akan dicatat sebagai pendusta.”: (HR. Bukhari dan Muslim).
“Orang yang gemar berbohong, berbuat curang, akan menerima azab yang sangat pedih. Kelak di alam kubur, mereka akan merobek-robek mulutnya sendiri sampai hari Kiamat tiba.”: (HR. Bukhari dan Muslim).
“Barang siapa yang menipu kami, bukanlah dia dari golongan kami.”: (HR. Muslim).
Hadis-hadis ini menggarisbawahi pentingnya kejujuran dan bahaya berbohong. Berbohong dapat merusak kepercayaan, memicu masalah, dan bahkan menjerumuskan seseorang ke neraka. Oleh karena itu, setiap Muslim dianjurkan untuk menjauhi kebohongan dan selalu berkata jujur dalam segala hal.

Red Malut

Pos terkait