Pengakuan Kades Awear Buka Tabir “Nasi Bungkus” Maut Paslon Nomor Urut 3

banner 468x60

SAUMLAKI (Maluku) KOMPAS86.com__,
Kepala Desa Awear Marthen Oratmangun, menjelaskan kalau di hari Rabu 9 Oktober 2024, dirinya bersama perangkat desa melakukan perjalan ke Saumlaki untuk kegiatan yang berkaitan dengan APBDes Perubahan bersama dengan Dinas PMD.

“Saya dengar saja bahwa nanti dihari ini ada kampanye Paslon Ricky Jawerisa dan Juliana Ratuanak di desanya dan sebelum meninggalkan desa, saya pastinya dulu bahwa keadaan masyarakat aman dan tidak ada masalah bahkan tak ada hal atau kejadian yang menonjol,” jelas dia.

Ke-esokan harinya, dia mendapat kabar dari Kaur Umum bahwa ada sebanyak 17 orang warga Awear baik anak-anak dan dewasa telah dirawat inap di Puskesmas Romean. Jumlah ini belum termasuk warga desanya yang harus melakukan rawat jalan, lantaran daya tampung rawat inap terbatas.

Sebagai pemimpin desa yang Bertanggungjawab atas kondisi warga desanya, dirinya pun langsung menuju puskemas. Dari penglihatan Kades, warga desanya yang dirawat inap semua diinfus. Namun hanya satu pasien atas nama Yohana Ambalani yang tidak diinfus.

“Saya tanya ke perawat disitu kenapa cucunya Yohana Ambalani ini tidak diinfus? Perawat menjawab kalau pasien ini masih kuat,” ujarnya.

Kades kemudian melanjutkan untuk berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas yang mempertanyakan tentang warganya yang sementara dirawat ini apa penyebabnya dan dijawab kapus bahwa ini wabah, jadi pihak puskesmas tidak bisa berbuat lebih banyak.

“Sudah terhitung tiga hari loh. Saya memang orang bodoh, tapi kalau menurut saya, jika memang ada wabah seperti yang dijelaskan pak Kapus, maka harus dilaporkan ke dinas kesehatan atau Pemda untuk dilakukan penanganan,” sayangnya bukannya mendapat respon positif, malahan dirinya diusir dari puskesmas, terang Kades.

Dari keterangan Kades tersebut, jelas bahwa pihak puskesmas sengaja menutupi kasus yang akhirnya merengut korban jiwa bahkan tanpa koordinasi dengan dinas kesehatan dirinya secara langsung menyebut bahwa yang terjadi didesa Awear adalah wabah muntaber.

Untuk itu, dirinya minta pemda dalam hal in dinas kesehatan segera evaluasi kapus Puskesmas Yaru bahkan bertanggung jawab atas kasus kematian Yohana Ambalani yang diduga ikut mengkonsumsi nasi bungkus pemberian calon bupati dan wakil bupati Jauwerisa – Ratuanak.

#(Mas Agus)#.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan