Tanimbar (Maluku) Kompas86.com –
Menanggapi wacana pembentukan provinsi Maluku Tenggara Raya (MTR) ibarat bola yang harus dijemput terkait penempatan ibukota daerah otonomi baru (DOB) harus didasarkan pada aspek pendukung yang merupakan syarat utama pembentukan DOB tersebut.
Hal ini ditanggapi mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) yang kini telah berganti nama menjadi Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Mathias Malaka, SH.MTP mengatakan bahwa, wancana penempatan Ibu kota Provinsi Maluku Tenggara Raya (MTR) bila Moratorium di cabut, maka dari aspek Teori Perencanaan Wilayah dan Kota, maka Tanimbar/Saumlaki berpeluang menjadi calon yg akan disurvey karna memiliki 4 aspek pendukung yang sangat potensial.
Menurutnya, 4 aspek pendukung tersebut antara lain,
1. Aspek letak geografis. Tanimbar berada di posisi tengah sehingga aksesibilitas ke ibukota lebih mudah terjangkau. ( baik dari barat, timur/utara dan selatan).
2. Aspek daya dukung lingkungan.
Pulau Yamdena dibanding pulau lain memiliki luas wilayah yg signifikan sehingga pengembangan kota kedepan akan mampu menampung berbagai aktivitas manusia serta infrastruktur pendukung lainnya.
Karna merencanakan sebuah kota, untuk jangka waktu panjang, diatas 100 tahun, bukan hanya 10 atau 20 tahun pindah lagi krn luasan lahan terbatas.
Contoh, Ibukota Prov Maluku Utara terpaksa harus dipindahkan dari Pulau Ternate ke Sofifi daratan Pulau Halmahera, karena keliling Pulau Tenate hanya 45 Km. disamping gunung Gamalama, sulit untuk dikembangkan dalam jangka panjang.
Contoh lain, pada saat rencana penempatan ibu kota MBD antara Pulau Kisar dan Pulau Moa, ternyata Tiakur berpeluang krn berada di P. Moa yg pulaunya lebih besar dibanding Pulau Kisar.
3. Aspek Sumberdaya Alam. Tanimbar mempunyai Sumber Daya Alam (SDA) sangat mendukung (Gas Masela, perikanan dan lainnya) akan sangat mendukung penerimaan daerah utk bisa mengurus rumah tangganya sendiri sebagai esensi dari Daerah Otonom Baru (DOB).
4. Tanimbar berstatus daerah perbatasan. Dengan status ini, Tanimbar berpeluang utk membuka kerjasama bilateral dgn pihak Australia utara pada bidang/sektor yang saling menguntungkan. Dengan demikian ke 4 aspek ini dan aspek pendukung lainya akan sangat membantu Tim penilai utk melakukan survey penempatan calon Ibu kota provinsi MTR, disamping kota2 lain di Wilayah MTR.
Olehnya itu, disarankan agar perlu dipertimbangkan langkah2 strategis selanjutnya dari Pihak Pemda, DPRD dan elemen masyarakat lainnya di Tanimbar tercinta ini, tandas Malaka.
(mas agus).