SAUMLAKI (MALUKU) KOMPAS86.com__,
Pasar Omele merupakan salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di kota Saumlaki yang memiliki potensi besar dan mampu mendatangkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Kepentingan Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) sekarang.
Dikatakan, penempatan Pasar Omele sebelumnya telah melalui kajian ilimiah oleh Tim Konsultan dari Institut Teknologi Bandung ( ITB ) bekerja sama dengan Bappeda MTB kala itu kemudian dituangkan dalam dokumen Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Saumlaki dan ditetapkan dalam Peraturan Daerah.
Demikian dikatakan mantan Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) Mathias Malaka, SH.MTP di kediamannya saat dikonfirmasi media ini Senin (28/4/2025). ” Yah benar bahwa potensi PAD melalui pengelolaan pasar omele sangat menjanjikan bila dikelola dengan baik dan profesional oleh pemda KKT, ungkapnya.
Dirinya sangat optimis, karena berbagai fasilitas pendukung pasar omele yang dibangun disana seperti Terminal, Dermaga Laut serta bangunan pendukung lainnya sudah cukup representatif untuk mendukung aktifitas ekonomi masyarakat yang kini tumbuh dan berkembang sangat pesat.
Lebih lanjut Malaka yang juga mantan Kepala Bappeda ini mengatakan, salah satu fasilitas pendukung pasar omele yang telah dibangun Pemda yaitu Dermaga Laut tapi sampai saat ini belum difungsikan secara maksimal. Oleh karna itu, dirinya menyarankan kepada pihak Pemda KKT agar mempertimbangkan untuk difungsikan melalui koordinasi dgn pihak Kementerian Perhubungan dalam hal ini Dirjen Perhubungan Laut serta Adpel Saumlaki.
Manfaatnya lanjut Malaka, adalah selain menambah sumber PAD, kapal kapal bertonase tertentu bisa tambat di dermaga omele untuk bongkar muat sehingga mengurangi kepadatan (entri) di dermaga saumlaki, bahkan dapat menciptaan lapangan kerja baru, dan juga sangat mendukung aktivitas masyarakat nelayan dan lainya di pasar omele tersebut.
Menurutnya, selama ini bongkar/muat kapal di pelabuhan saumlaki cukup padat sehingga pemilik kapal serta pemilik barang harus menunggu berhari hari karna belum ada pilihan dermaga lain sebagai pendukung, dengan demikian dermaga omele merupakan pilihan yang tepat.
Ditambahkan pula, bila dermaga omele difungsikan, maka dermaga tambatnya bisa mendapat perhatian Kementerian Perhubungan untuk dikembangkan, diperpanjang, diperluas serta mendapat perhatian pemeliharaan untuk mengantisipasi lonjakkan bongkar/muat kapal dimasa yang akan datang, “tutupnya”.
#(Mas Agus)#