BUNGO jambi kompas86com
Maraknya aktivitas pengangkutan bahan bakar minyak (BBM) ilegal yang diduga berasal dari Jambi dan pelembang melintas bebas di wilayah kabupaten bungo kini menjadi perhatian serius masyarakat. Beberapa kendaraan jenis ,cold diesel dengan bak tertutup terpal tinggi telah diduga milik para pengusaha mafia minyak ilegal, melintasi jalur-jalur utama tebo dan Bungo yang di kawal oleh oknum TNI (23/9/2024).
Menurut keterangan sang sopir kedua nya setelah mobil kehabisan bahan bakar terparkir di bahu jalan sang media melintasi menghampiri mobil tersebut rupanya ada pengawalan TNI dia awalnya tidak mengakui BBM setelah di selidiki oleh media kompas86com kendaraan-tersebut diduga membawa BBM ilegal dari Jambi menuju beberapa gudang dia tidak mau jawab kemana di bawa BBM ini penampungan yang berada di wilayah pengusaha yang disebut-sebut terlibat dalam kegiatan ilegal ini adalah yang diduga telah menjalankan operasi pengangkutan minyak ilegal
Ketika beberapa unit “cold diesel” yang diduga bermuatan BBM ilegal melintasi wilayah hukum Polres bungo kendaraan- tersebut diduga bebas dari pengawasan dan tidak mendapatkan tindakan tegas dari pihak APH penegak hukum provinsi jambi dikarena di bekingi TNI .Situasi ini menimbulkan kecurigaan bahwa terdapat pembiaran dalam praktik ilegal ini, yang seakan-akan berlangsung tanpa pengawasan ketat dari otoritas setempat.
Setelah melintasi wilayah tebo kendaraan-tersebut kemudian mencoba memasuki kawasan hukum Polres bungo. Meskipun telah melintasi dua kabupaten besar, yakni batanghari dan tebo
pelaku mobil membawa minyak BBM ilegal tampaknya berhasil di tahan oleh LSM dan media sesudah kehabisan bahan bakar di wilayah bungo
Dalam penelusuran lebih lanjut oleh tim media, beberapa sopir kendaraan pengangkut minyak ilegal memberikan keterangan yang semakin memperkuat dugaan adanya keterlibatan pihak-pihak tertentu dalam operasi ini. Para sopir menyebut bahwa mereka beroperasi di bawah naungan yang tertentu
Salah satu sopir juga mengungkapkan bahwa sebagian besar kendaraan yang mereka operasikan diduga dimiliki oleh anisal.A. yang disebut sang sopir kepada awak media yang punya PaK siapa jawab sopir punya .Zulpan jambi PaK pungkas sopir Setelah memberikan informasi singkat ini, sopir tersebut kemudian enggan memberikan keterangan lebih lanjut dan segera meninggalkan lokasi dengan cepat, seakan menyadari risiko yang mungkin timbul akibat pengungkapan informasi ini.
Keadaan di lapangan yang memperlihatkan betapa masifnya aktivitas pengangkutan BBM ilegal ini menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat. Mereka mendesak agar pihak kepolisian, terutama Kapolri dan Kapolda, segera melakukan penindakan tegas terhadap pengusaha mafia minyak ilegal yang diduga telah melanggar undang-undang migas serta melibatkan aparat setempat dalam pembiaran aktivitas ilegal ini.
Dengan maraknya dugaan pembiaran dan tidak adanya tindakan tegas dari aparat, aktivitas pengangkutan BBM ilegal dari Jambi ke gudang yang di tujunya ini dikhawatirkan akan semakin meluas dan merugikan negara. Keberadaan mafia minyak ini tidak hanya merusak sistem ekonomi yang sah, tetapi juga berdampak negatif pada lingkungan dan kesejahteraan masyarakat .(Pungkasnya)
(Tar)