Kompas86.com, Kabupaten Cirebon –
Kuwu Desa Balerante, Kecamatan Palimanan, Ir. Rojaya turun langsung meninjau lahan jagung yang dikelola bersama seluruh desa se-Kecamatan Palimanan. Lokasi penanaman berada di Blok Sigombang, Desa Tegalkarang dengan luas sekitar 11 hektare, melibatkan 11 desa dalam program ketahanan pangan nasional.
Dana Desa tahun anggaran 2025, minimal 20% harus di gunakan untuk program ketahanan pangan, yang di tetapkan melalui menteri desa pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi ( kemendes PDT ) nomor 3 tahun 2025 penggunaan dan desa ini bertujuan untuk membiayai berbagai prioritas desa, yang berfokus pada peningkatan ketersediaan akses dan pemanfaatan pangan. Di tingkat desa seperti untuk kegitan yang melalui bumdes ( badan usaha milik desa) atau program pengembangan pertanian.
Prioritas program penggunaan dana desa ini merupakan bagian dari program nasioanal untuk membangun ketahanan pangan desa. Yang meliputi sektor nabati dan hewani, serta program peningkatan pengetahuan petani.
Menurut tim teknis Kuwu Rojaya, pada kamis,2 oktober 2025 .program ini merupakan bagian dari sub ketahanan pangan tahun 2025 yang telah menjalin MoU dengan Polresta Cirebon. Lahan seluas 11 bau tersebut sudah memasuki usia tanam dua bulan sejak Agustus lalu. Meski sempat terkendala masalah air, tanaman kini tumbuh subur setelah hujan turun dua kali pada bulan ini.
“Alhamdulillah, meski ada kendala gulma dan ulat, sudah kita tangani. Pertumbuhan jagung varietas MK 212 mencapai sekitar 90 persen dan cukup bagus karena bibit ini bisa beradaptasi dengan kondisi tanah,” jelas Rojaya.
Lebih lanjut ia menambahkan, indeks pertanian di wilayah tersebut kini semakin meningkat. Lahan yang biasanya hanya ditanami padi, kini bisa digilir dengan pola padi–jagung–padi, sehingga lebih produktif serta mampu menyerap tenaga kerja lokal. Hingga kini, anggaran yang sudah terserap mencapai sekitar Rp100 juta dengan masa tanam hingga panen diperkirakan tiga bulan.
Untuk panen, para petani akan menggunakan mesin combine harvester yang langsung menghasilkan jagung pipilan. Dengan cara ini biaya produksi bisa ditekan, dibandingkan panen manual yang menelan anggaran lebih besar.
Program penanaman jagung ini diharapkan tidak hanya memperkuat ketahanan pangan nasional, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa di Kecamatan Palimanan.
Msn