ACEH TIMUR – KOMPAS86.COM__, Muhamad Nazir Ketua Jaringan Aneuk Syuhada Daerah dan para Eks Combatan GAM Sagoe Meuh Ijo kecam keras tindakan warga Gampong Seuneubok Aceh atas penganiayaan terhadap Jafaruddin (39) Warga Gampong Kapai Baro, kecamatan Darul Aman, Aceh Timur, Aceh, pada Minggu (30/07/24) pukul 02 .00 Wib dini hari, yang mengakibatkan Jafarudiin luka parah dan harus menjalani perawatan intensif di RSUD Dr Zubir Mahmud Aceh Timur.
“Kami sangat menyayangkan perilaku keroyokan di kampung Seuneubok Aceh, menghakimi secara brutal tanpa ada perlawanan sedikitpun, ini tidak berprikemanusiaan. Kami dari Lembaga Jaringan Aneuk Syuhada Aceh mengecam keras tindakan tersebut, apa lagi yang dikroyok itu adalah Eks Combatan GAM Aceh Timur, Sagoe Meuh Ijo” ungkap Muhammad Nazir.
Lebah lanjut ia menyampaikan, Apapun bentuk kesalahannya, negara ini negara hukum, tindakan menghakimi sendiri adalah tindakan kriminal, maka diminta kepada APH untuk menindak lanjuti para pelaku sesuai dengan aturan yang berlaku.
Menurut keterangan korban Jafaruddin (39) warga Gampong Kapai Baro, kecamatan setempat menjelaskan, Ianya datang kerumah keponakannya yang berada di desa Seuneubok Aceh, kecamatan Darul Aman, Aceh Timur, pada Sabtu malam tanggal 30 Juli 2024 sekira pukul 01:00 untuk menanyakan dua keponakannya bernama Putriani (18) dan Fikah (12) sudah tiga hari tidak pulang kerumah, di Gampong Kapai Baro kecamatan setempat, Jafaruddin hendak memastikan apakah mereka ada di Rumah Yanti keponakan Jafaruddin juga yang sudah berkeluarga kakaknya dari Puriani dan Fikah.
Saat Jafaruddin menggedor pintu Rumah Yanti dan menanyakan Putriani dan Fikah ada di situ atau tidak, Jafaruddin hendak memastikan mereka berdua, namun Yanti menipu dengan mengatakan tidak ada, namun Jafaruddin yakin bahwa mereka berdua ada di rumah Yanti, jafarurudin mohon pada Yanti untuk di bukakan pintu, karena Jafaruddin rencana mau berangkat ke Malaysia dan Jafaruddin mau menitipkan uang kepada mereka berdua untuk biaya hari-hari dan uang jajan sekolah, karena selama ini mereka berdua di bawah tanggungan Jafarudi selaku pamannya, namun Yanti bersikeras tidak mau membuka pintu malah menelpon orang lain untuk datang ke rumahnya, dengan alasan dia sangat ketakutan, maka datanglah sejumlah pemuda di perkirakan 15-20 orang pemuda datang kerumah Yanti dan menghajarkan Jafaruddin secara brutal tanpa mikir panjang, hingga Jafarudin harus di rawat intensif di RSUD Dr Zubir Mahmud.
Jafaruddin mengalami Patah lengan sebelah kiri, mata sebelah kiri lebam, retak tulang rusuk sebelah kiri, sampai saat berita ini di turunkan Jafaruddin masih dalam perawatan medis.
Saat di konfirmasi Keuchik Gampong Seunebok Aceh Hanafiah menyampaikan, Pada malam kejadian tersebut dia tidak berada ditempat lagi Banda Aceh, setelah di Informasikan kejadian tersebut, maka dia langsung pulang, dia membenarkan bahwa kejadian pengeroyokan tersebut, namun dalam aksi tersebut tidak diketahui oleh semua aparat Gampong. aparat mengetahui kejadian setelah korban di bawa ke Puskesmas.
“Malam itu saya tidak berada dikampung karena bertolak ke Banda Aceh, setelah dapat informasi dari aparat Gampong saya langsung pulang dan mengumpulkan aparat Gampong, Tuha Peut, Sekdes, Ketua Pemuda dan menanyakan permasalahan tersebut, mereka menyampaikan bahwa mereka tidak mengetahui sama sekali adanya pengeroyokan oleh okmun pemuda Gampong pada malam itu, karena mungkin sudah larut malam tidak di ketahui adanya telpon masuk dari warga”, Ungkap Hanafiah.
Ia melanjutkan, saat ini tengah mengupayakan kedua belah pihak untuk berdamai dan menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan, namun upaya tersebut belum membuahkan hasil, karena pihak pelaku belum ada yang mau duduk bersama dengan aparat Gampong untuk di mediasi, sedang korban telah memberi waktu dua hari untuk di Mediasi secara kekeluargaan, namun sampai sejauh ini belum ada upaya pelaku untuk menyatakan bertanggungjawab atas penganiyaan tersebut__, Ungkap Hana.
Razali