Kompas86.com, Bireuen – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bireuen menyosialisasikan ASTA Protas Menteri Agama 2025–2029 serta Program Unggulan Madrasah 2025 yang terintegrasi dengan Kurikulum Merdeka, sebagai upaya transformasi pendidikan madrasah di era digital dan spiritual modern.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Kemenag Bireuen, Dr. H. Zulkifli, S.Ag., M.Pd., dan diikuti oleh para Kepala Madrasah MI, MTs, MA serta Pokjawas se-Kabupaten Bireuen.
Sosialisasi berlangsung pada Selasa, 15 April 2025, di Bireuen, dalam forum Rapat Koordinasi resmi Kemenag Kabupaten.
Program ini bertujuan untuk menjadikan madrasah di Bireuen unggul tidak hanya dalam capaian akademik, tetapi juga sebagai pusat pembentukan karakter berbasis nilai Islami, psikologi modern, dan teknologi digital. Program ini juga merupakan implementasi langsung dari ASTA Protas Kemenag serta Peraturan Menteri Agama (KMA) Nomor 347/2022 dan KMA 450/2024.
Transformasi ini diwujudkan melalui lima pilar utama diantaranya,
Integrasi Nilai Islami dan Psikologi Modern
Program “Satu Madrasah Satu Keluarga”
Kegiatan spiritual harian: 5 Menit Bersama Al-Qur’an, Shalat Dhuha, Yasinan, dan Selawat pagi.
Peningkatan Prestasi Akademik & Kampus Unggulan, Tes IQ, minat bakat, gaya belajar.
Persiapan UTBK/SNBT, serta pembinaan untuk ajang nasional seperti KSM dan OSN.
Kolaborasi Teknologi dan Inovasi,
Penggunaan E-RKAM, EMIS, AI tools (ChatGPT Edu, Canva Edu), Proyek STEM, dan pelatihan critical thinking.
Smart & Green Madrasah, Digitalisasi bahan ajar, Program “Satu Siswa Satu Pohon” dan Bank Sampah berbasis reward.
Penguatan Integritas ASN dan Layanan Publik,Transparansi layanan, pelatihan antikorupsi, serta sistem reward & punishment.
Dr. H. Zulkifli menegaskan, “Kami ingin madrasah di Bireuen tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga menjadi pusat pembentukan karakter berbasis Al-Qur’an dan psikologi modern. Dengan kolaborasi semua pihak, madrasah akan menjadi model pendidikan Indonesia yang berkelas dunia.” ( Hendra)
