Kang Puji Warga Dongko Trenggalek Bermula Coba Coba Budidaya Kunyit Hitam ,Kini Menuai Sukses Berkat Bisnis Tanaman Herbal Tersebut

banner 468x60

Trenggalek (JATIM)Kompas86.com

Tanaman Kunyit/Kunir Hitam ini merupakan tanaman yang sangat langka, namun banyak khasiat yang terkandung didalamnya. Kunyit hitam merupakan salah satu kelompok tanaman Zingiberaceae, yang memiliki nama latin Curcuma caesia. Bentuk kunyit hitam sama seperti kunyit biasa namun rimpangnya berwarna hitam gelap jika sudah matang. Kunyit hitam berasal dari Negara India, disana dijadikan sebagai tanaman obat tradisional. Namun sayang sekali, tanaman ini jarang sekali ditemukan. Di Indonesia budidaya tanaman kunyit hitam sangatlah sedikit, padahal tanaman ini sangat dicari terutama dalam industri obat-obatan.

Salah satu pembudidaya kunyit hitam dari Kabupaten Trenggalek salah satunya ada di kecamatan Dongko ,Puji Arta Wijaya yang juga seorang pengurus APPI Trenggalek ,asli putra Dusun Kasihan RT 40/09 Desa Dongko Kecamatan Dongko ,Trenggalek .” ,menurut Kang “Puji ..Kandungan yang dimiliki tanaman ini sangatlah beragam seperti memiliki kandungan kurkumin, desmetoksikumin dan bisdesmetolsikurkumin. Kunyit hitam juga mengandung minyak atsiri yang merupakan gabungan dari keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, zingiberen 25%, feladren, sabinen, borneol dan sineil. Kandungan lain seperti lemak rendah, karbohidrat rendah, protein, pati, vitamin C dan mineral. Kandungan tersebut sangatlah baik untuk kesehatan terutama dalam masa penyembuhan” tutur Puji Arta

Masih menurut “kang puji . Nama lain dari kunyit hitam ini antara lain adalah cadvar di turki, black turmenic di inggris, black hardy, black curcuma dan masih banyak nama lainnya lagi di setiap negara. Batang tanaman kunyit hitam tidak berbeda dengan tanaman kunyit lainnya yaitu memiliki batang semu yang merupakan kumpulan dari banyak helaian daun dimana daunnya ini bisa dikelupas sampai habis. Batang tersebut memiliki panjang antara 33-55 cm. Daun tanaman kunyit hitam berbentuk lonjong dan memanjang dengan warna kemerahan pada bagian pinggirannya. Warna daunnya sebagian besar adalah hijau cerah sedangkan pada bagian sebaliknya memiliki warna hijau pucat. Tangkai daun memiliki warna putih gading yang cukup panjang. Warna bunga dari tanaman kunyit adalah putih dengan bagian lidah bunga berwarna ungu dan menjulur ke bawah. Bunga kunyit tidak mudah ditemukan karena cukup jarang berbunga

Dalam satu polybag biasanya ksng Puji menjual seharga Rp 100,,000 kalau jumlah banyak untuk bibit kunyit hitam nya bisa di discon harga nya .insyaallah sangat menjanjikan untuk usaha sampingan. Sambil berkebun ,karena pemeliharaan dan perawatan tanaman kunyit hitam sangat mudah sekali ,harga jual nya juga lumayan tinggi karena kunyit hitam ini sangat di cari terutama untuk pengobatan herbal ,dan cepat sekali untuk berkembang ,tergantung tempat dimana terdapat persediaan makanan di dalamnya. rimpang kunyit ini memiliki ukuran yang berbeda-beda satu sama lainnya tergantung pada beberapa faktor penentu pembentuk rimpang.

Jadi Kunyit hitam ini sudah cukup populer digunakan sebagai obat tradisional herbal terutama di negara asalnya, india. Di india, kunyit hitam digunakan sebagai obat batuk dan pilek, pneumonia, demam dan penyakit asma. Selain itu kunyit juga digunakan sebagai pereda migren dengan cara ditumbuk dan ditempelkan ke dahi serta mampu mengatasi gigitan ular, serangga mematikan seperti kelabang dan kalanjengking. Di Indonesia sendiri, kepopuleran manfaat dari kunyit hitam ini juga cukup terkenal. Kunyit hitam biasanya digunakan sebagai jamu untuk mengatasi nyeri perut, menambah nafsu makah, menambah stamina dan mengtasi batuk. Selain itu juga digunakan sebagai pembersih darah. kunyit hitam juga digunakan sebagai obat ruam, kadas dan kudis. Kunyit hitam juga bisa membantu mengatasi kulit gatal. Hal ini dikarenakan kandungan di dalam kunyit hitam yang mampu menjadi antiinflamasi sehingga selain mengatasi kulit gatal, kunyit juga dapat dijadikan sebagai anti radang pada kulit yang gatal tersebut”Sambung Pujiarta Wijaya

Solikin ##

Print Friendly, PDF & Email

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *