SAUMLAKI (Tanimbar) Kompas86.com
Hadir sebagai Juru Kampanye (Jurkam) pada kampanye dialogis Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Tanimbar, Julianus Aboyaman Uwuratuw-Polikarpus Lalamafu (JU4RA) di desa-desa Kecamatan Nirunmas (Arma, Watmuri, Tutukembong), Oce Fenanlampir, katakan Tanimbar butuh sosok pemimpin yang mampu hentikan tangis air mata masyarakat dari keterpurukan.
Hal itu diungkapkannya saat kampanye dialogis bersama masyarakat di tiga kampung adat Bumi duan Lolat ini, bahkan Fenanlampir yang juga sebagai Ketua Relawan Boy Uwuratuw (RBU) KKT, yakini bahwa yang mampu melakukan itu hanya ada pada Boy – Poly.
“Air mata Tanimbar dihapus oleh Boy-Poli tercermin dari rumah-rumah sakit di Tanimbar. miniatur penderitaan Tanimbar, tercermin dari RSUD Magreti, RSUD Anaktoti, puskesmas-puskesmas dan pustu-pustu. Kenapa hapus air mata? Karena ketika keluarga kita masuk rumah sakit, kita pulang dari rumah sakit dengan air mata. Untuk itu saya minta dukungan masyarakat Nirunmas bagi Boy-Poli,” tandasnya..
Fenanlampir katakan, Paslon Ju4RA hadir untuk kesempurnaan kesehatan dan pendidikan. Sosok Dokter Boy yang merupakan dokter ahli bedah profesional dapat membedah Tanimbar dari sisi keterprukan yang ada. Begitu juga dengan sosok Polikarpus Lalamafu, yang berhasil menghadirkan universitas pertama di KKT yakni Universitas Lelemuku Saumlaki (Unlesa).
“4 rumah sakit, 14 puskesmas dan 41 Pustu akan disempurnakan oleh Boy-Poli. Poli merupakan pioner pendidikan, Poli paham tentang kesedihan air mata guru-guru. Dan semua itu akan dirubah menjadi senyuman oleh Boy-Poli,” tandasnya.
Tak pelak, iapun menggambarkan tentang masa-masa kepemimpinan para bupati defenitif di KKT. Dimana pada periode pertama, dipimpin oleh SJ Oratmangun, dimana saat itu KKT yang bernama Maluku Tenggara Barat (MTB) ini mulai ditanam dengan berbagai lini pembangunan, anggin kesejateraan mulai berhembus disetiap tarikan nafas rakyat Duan Lolat dan Bumi Kalwedo (MBD). Periode kepemimpinan kedua, dipimpin oleh seorang dosen dan akademisi yakni Bitsael Silvester Temmar, kesejateraan rakyat terus meningkat, senyum para ASN terlihat. Dokter-dokter spesialis dan dokter umum betah di Tanimbar. Namum kesuraman tanah Tanimnar ini mulai menuju masa tandus ketiga berganti ketangan politisi dan pengusaha.
“Apa yang terjadi diperiode kepemimpinan ketiga? BPJS bagi rakyat Tanimbar terpaksa harus hilang, rumah sakit kian terpuruk, stok obat-obatan habis, dokter-dokter pun mulai hengkang tinggalkan tanah Duan Lolat, tenaga kesehatan berteriak dan lainnya. Untuk itu rakyat Nirunmas, rakyat Tanimbar harus jeli memilih pemimpin dan pemimpin yang dapat menghapus semua penderitaan dan air mata bisa dihapus hanyalah Boy-Poli,” tandasnya mengakhiri orasinya.
#(Mas Agus)#.