Aceh Tengah – Kompas86.com__, Fauzan menduga adanya dugaan korupsi pengadaan alat tulis dan kantor di Institut Agama Islam Negeri [IAIN] Takengon.
“Menurut salah satu aktivis Gayo Fauzan, yang tidak sesuai dengan data yang kami himpun, ada beberapa data yang menurut kami janggal terkait realisasi anggaran tahun 2023, di antaranya, belanja keperluan pekantoran senilai 866.412.545. Dan Honor Output Kegiatan sebesar 170.630.000, serta belanja barang persedian barang konsumsi senilai 321. 421.621. Serta uang lembur sebesar 40. 675.000”, tuturnya.
Selain itu adanya belanja barang non operasional lainya yang dananya sangat fantastik sebesar 3. Miliar 350.271.150.
Selain itu ada belanja pegawai, tunjangan khusus kegiatan yang mencapai nominal 7. Miliar 114. Juta lebih 608.968. Tahun 2023 lalu Ungkapnya.
“Sehingga, dengan dasar inilah kami menduga adanya mark up terkait penyusunan anggaran, apalagi internal kampus itu telah membenarkan adanya dugaan korupsi tersebut.
Kami berharap adanya pemeriksaan terhadap dugaan korupsi yang dilakukan penggelola keuangan, Rektor IAIN, Prof. dr. Zulkarnain, M. Ag. Warek I, Syaumiwati M.Hum Bidang Akademik kemahasiswaan, kelembagaan dan kerja sama dan Warek II, Lukman Nulhakim, M. Si Bidang administrasi umum, perencanaan dan keuangan.Terangnya
Kasus itu bermula tercium adanya dugaan korupsi berawal dari kajian beberapa aktivis di kampus IAIN itu, sehingga Aktivis tersebut mengkaji lebih dalam serta mengumpulkan beberapa data agar lebih akurat terkait pembelian alat tulis dan kantor (ATK) dan lainya.lanjutnya
Aktivis tersebut mengatakan akan melaporkan dugaan ini ke kajati aceh tengah dan polres Aceh Tengah untuk di tindak lanjuti dan kami berharap agar kasus ini tidak tebang pilih.
Saat ini kami masih melakukan koordinasi dengan BPK terkait hasil auidit tahun 2023 serta berharap kepada APH agar mengusut tuntas dugaan korupsi di kampus Institut Agama Islam Negeri [IAIN] tersebut. Tutupnya.
Q. Mufti