SURABAYA,JATIM KOMPAS86.com
Mungkin karena kurangnya pengawasan dan monitoring dari Dinas Cipta Karya Pemkot Surabaya, maka proses pengerjaan proyek gedung kantor MPP (Mall Pelayanan Publik) millyaran rupiah oleh CV Bangun Kontruksi sebagai pemenang lelang ULP diduga tidak sesuai spesifikasi.
Dalam proses pengecoran pondasi serta kedalamanya untuk pembangunan gedung kantor MPP 2 lantai yang terletak di Surabaya Utara yang dikerjakan oleh CV Bangun Kontruksi perlu dipertanyakan.
Berdasarkan pantauan dan sumber dilapangan Sabtu (12/3), dalam proses pengecoran proyek pembangunan gedung MPP 2 lantai menggunakan molen manual bukannya menggunakan molen ready mix (truck molen)
“Ini sudah sesuai spesifikasi dan juga perintah dari Dinas,” ujar Farid salah satu pekerja proyek.
Lanjutnya, dengan menggunakan molen manual ini, saya cuma butuh 20 kubik semen.
“Kalau kita menggunakan molen truck, anggaranya bakalan tidak cukup,” ujar Farid
“Seharusnya proses pembangunan gedung bertingkat untuk pengecoran harus menggunakan tuck molen, karena campuran semen dan krikilnya lebih merata dan lebih baik, ketimbang menggunakan molen manual. Sehingga pengecoran tersebut lebih kuat dan gedung bisa kokoh dan bisa bertahan lama,” ujar salah satu rekanan pemkot yang tidak mau disebutkan namanya.
Sementara itu saat Kepala Dinas Cipta Karya Pemkot Surabaya Ir Irvan Wahyu Drajat saat dikonfirmasi lewat wa pada Selasa (22/8) tidak menjawab.
(BUDI)