Trenggalek (JATIM) Kompas86.com
Mobil rombongan pengantin yang akan silaturahmi ke wilayah kecamatan Munjungan mengalami naas dengan terjun ke jurang sedalam 50 meter di dusun Sambeng, Desa Banjar, Kecamatan Panggul, kabupaten Trenggalek, Senin (15/4/2024) kemarin.
Akibat insiden ini, seorang penumpang mobil meninggal dunia.
Mobil yang terjun ke jurang ini adalah jenis Mitsubishi Kuda nopol B 2565 BVB. Kanit Gakkum Satlantas Polres Trenggalek, Ipda Edy Wasono menuturkan Laka Lantas tunggal tersebut terjadi setelah mobil yang di kemudikan Tris Budi Triyono (62) pulang dari arah Kecamatan Munjungan.”Mobil tersebut berisi 5 orang, seorang sopir dan 4 orang penumpang. Mereka dalam perjalanan pulang setelah mengantar pengantin dari Kecamatan Munjungan,” kata Edy, Selasa (16/4/2024).
Saat di perjalanan, sang sopir sudah ditegur oleh warga yang berpapasan di perjalanan bahwasanya kampas rem mobil tersebut berbau.”Akan tetapi sopir tak menghiraukan dan tetap melanjutkan perjalanan,” lanjutnya.
Saat jalanan menurun, mobil rombongan dari Brebes, Jawa Tengah tersebut mengalami rem blong sehingga laju mobil tidak dapat dikendalikan.Sempat menabrak tebing dan patok jalan di sebelah kanan jalan setelah itu mobil terjun ke jurang,”Akibat insiden tersebut seorang penumpang atas nama Sri Hartini (60) meninggal dunia.
Penumpang lainnya mengalami luka-luka pada bagian tubuh dan mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Panggul,” jelas Edy.
Sedangkan Mobil yang terperosok jurang tersebut harus di evakuasi petugas dibantu oleh Masyarakat”Mobil kami evakuasi dengan crane untuk di tarik ke permukaan, karena kedalaman jurang kurang lebih 50 meter,” tandasnya.
Di tempat terpisah menurut cerita salah satu warga Desa Banjar ,”Samsudin yang juga salah satu sesepuh Desa menuturkan bahwa jalur Banjar Ke Ngulungwetan Munjungan Memang tergolong ekstrim ,selain banyak tanjakan juga tikungan tajam ,menurutnya jika ada kendaraan dari luar kota yang belum hafal Medan jalan tersebut sebaiknya menggunakan gigi 1 atau 2,apalagi kalau kendaraan matic harus ekstra waspada ,karena rentan akan rem blong
Sebenarnya jalur ini sangat jarang terjadi laka ,mudah mudahan ini yang terakhir ,jangan sampai ada laka lagi di wilayah kami ” pungkas Samsudin
(Jurnalis Sholihin )