Damkar Sangat Lemah Dan Lamban Dalam Mengatasi Gudang Karton Ujung Gading Hangus Terbakar

banner 468x60

UJUNG GADING, KOMPAS86.com__Kebakaran yang melanda sebuah gudang penyimpanan barang bekas di Nagari Kuamang Alai, Kecamatan Lembah Melintang, Pasaman Barat, kembali membuka luka lama: lemahnya kesiapan Pemerintah Daerah dalam menanggulangi bencana, khususnya di bidang kebakaran.

Peristiwa ini memicu kejanggalan dan asumsi liar di tengah masyarakat. Banyak warga menilai Pemda Pasaman Barat lamban dan lemah dalam merespons bencana yang selalu mengancam jiwa dan harta benda rakyat.

Kebetulan saat melintas jalan menuju Bateh Tarok, Kecamatan Koto Balingka, untuk takziah, Bupati Pasaman Barat H. Yulianto menyempatkan diri untuk singgah dan meninjau langsung lokasi kebakaran.

Di hadapan awak media, Yulianto berjanji akan melakukan pembenahan besar-besaran terhadap kualitas fasilitas dan kinerja anggota Pemadam Kebakaran (Damkar) di Pasaman Barat.

“Fasilitas damkar kita memang jauh dan tidak memadai. Ini PR besar yang harus
segera diperbaiki,” ucap Yulianto singkat.

Dalam situasi pandangan warga, kondisi armada damkar Pasaman Barat sangat memprihatinkan. Plat nomor kendaraan damkar bahkan sudah mati, sementara itu dua unit mobil damkar yang tersedia, ternyata sudah rusak sejak tahun 2018 dan satu lagi tidak berfungsi sejak 2023.

Selain kendaraan yang usang, alat penyemprot kerap macet, membuat pasukan damkar seringkali tak berdaya di lapangan. Dengan melihat Situasi ini harus mempertegas sarana fasilitas dugaan kelalaian Pemda dalam memberikan fasilitas dasar bagi keselamatan rakyat.

Aktivis Pasaman Barat, Abdul Basit Pulungan, yang turut hadir di lokasi, ikut serta dalam memberikan pernyataan keras guna untuk menjaga keamanan masyarakat dalam bahaya kebakaran.

“Fasilitas penunjang bencana ini harus segera dipenuhi. Jangan hanya alasan defisit anggaran dijadikan tameng. Ini menyangkut nyawa manusia, bukan sekadar angka dalam APBD,” katanya.

Melihat kondisi ini Abdul Basit bahkan memberi ultimatum kepada Pemda:

“Dalam dua bulan ke depan, fasilitas damkar harus dibenahi. Baik dengan pembelian alat baru maupun revitalisasi armada lama. Karna menurutnya di Kecamatan Lembah Melintang, sudah layak dan seharusnya dibangun pos permanen dengan tambahan mobil operasional, mengingat jumlah penduduk yang padat. Jika tidak, ya, kita sama-sama tahu, mungkin baru akan ada perhatian jika korban berjatuhan.”

Harapan Masyarakat dan aktivis berharap, terhadap Pemda damkar Pasaman Barat di bawah kepemimpinan Yulianto benar-benar serius mengutamakan keamanan dan kenyamanan masyarakat. Kejadian kebakaran ini diharapkan menjadi titik balik agar pemerintah tidak lagi mengabaikan fasilitas vital yang menyangkut keselamatan rakyat.

“Bukan sekadar janji, tapi harus ada tindakan nyata. Jangan tunggu ada korban baru bergerak,” pungkas Basit.

#(Eka Saputra)#

Pos terkait