Labura/SUMUT
KOMPAS86 Com 19-12-2023.
Merajut peraturan Menteri Desa, no 8 tahun 2022 tentang ketahan pangan (hanpang ) desa.
Yang bertujuan mendongkrak perekonomian masyarakat yang mandiri bersumber dari dana desa (DD) capaian masyarakat makmur dan sejahtera.
Miris atas kebijakan pemerintah Desa Sumber Mulyo-Kec. Marbau Kab. Labuhanbatu Utara ( Labura).
Yang mana dana ketahanan pangan yang bersumber dari dana desa 20% dari anggaran,
Tahun 2022 , digunakan oleh pemerintah Desa membeli hewani jenis lembu, sebanyak 13 ekor sebagai Ketahanan pangan desa Sumber Mulyo.
Apa yang diharapkan oleh pemerintah, sesuai peraturan menteri desa, dalam capaian kesejahteraan serta-upaya, peningkatan perekonomian masyarakat melalui ketahanan pangan desa, 20% dari dana desa, yang bersifat bergulir.
Namun diketahui lembu ketahanan pangan yang berjumlah 13 ekor, tahun 2022 , disembelih semua dan dibagikan pada masyarakat.
Hal tersebut dikutip dari keterangan pak ikhsan, selaku kaur kesra desa tersebut, terkonfirmasi media tim, diruangan kerjanya.
Ditempat terpisah, seorang wanita yang enggan disezbutkan namanya, mengaku pada tahun 2022 desa tersebut ada bagi- bagi daging lembu tepatnya pada idu fitri.
Karena saya dapat juga pak, makanya saya tau, tambahnya.
Dihari konfirmasi ke dua, coba lagi menyambangi kantor desa guna konfirmasi kepada kepala desa, namun toh gagal, kepala desa tidak berada dikantor.
Ditempat yang sama, (Yasir) selaku sekretaris desa saat dikonfirmasi tidak mengerti tentang dana hanpang tersebut, yang saya ketahui belum lembu tandanya, namun, kalau warga ada yang berbicara bahwa lembu tersebut dipotong dan dibagi-bagi, berarti, benarlah itu, cetus sekretaris desa.
Hingga berita ini diturunkan, kepala desa tidak dapat ditemui, ditelpon, juga tidak diangkat.
Ketua ICON Labuhanbatu, Rahmat Fajar sitorus, sayangkan kebijakan kepala desa, jika benar dana ketahanan pangan yang dibelanjakan beli lembu sejumlah 13 ekor, lalu dipotong dan dikonsumsi.
Seharusnya dikembang biakkan, sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat/ warganya, ini kebijakan yang konyol, ungkap Ketua ICON dengan kesal.
( Rahmat siregar) #