Babinsa Maros Jadi Guru Sukarela di Sekolah Terpencil, Babinsa Desa Bontomanurung Kodim 1422 Maros

banner 468x60

Kabupaten Maros/Provinsi Sulawesi Selatan,Kompas86.com— Di lereng pegunungan Tompobulu, Kabupaten Maros, di mana sinyal telepon kerap hilang dan jalan berbatu menjadi satu-satunya akses, seorang prajurit TNI menjalankan tugas yang tak biasa. Ia bukan sedang berpatroli, melainkan membawa buku, spidol, dan semangat pengabdian. Sabtu, 25/10/2025.

Dialah Sertu Agus, Babinsa Desa Bontomanurung, Kodim 1422 Maros, yang sejak lebih dari setahun lalu menjadi guru sukarela di Sekolah Dasar Yayasan Hidayatullah Tanete Bulu. Sekolah kecil itu berdiri sederhana di antara pepohonan, dengan ruang kelas seadanya dan papan tulis yang mulai pudar.

Setiap pagi, Sertu Agus menempuh perjalanan hampir satu setengah jam menggunakan sepeda motor melintasi tanjakan curam dan jalan licin. Semua dilakukan demi memastikan sekitar 30 anak di dusun terpencil itu tetap mendapatkan haknya untuk belajar.

“Kalau saya tidak datang, anak-anak bisa seharian tanpa guru,” ujarnya singkat saat ditemui di sela-sela kegiatan belajar, Selasa (22/10/2025).

Sekolah tempatnya mengajar hanya memiliki dua guru tetap. Namun, keduanya sering berhalangan hadir karena jarak dan pekerjaan lain. Melihat kondisi itu, Sertu Agus tergerak untuk turun tangan. Ia mengajar membaca, berhitung, hingga menanamkan nilai-nilai karakter dan disiplin yang menjadi ciri khas seorang prajurit.

Honor sebesar Rp500 ribu per bulan sempat ia terima dari pihak sekolah, tetapi sejak tiga bulan terakhir, pembayaran itu berhenti. Meski begitu, pengabdian Sertu Agus tak ikut berhenti.

“Saya ikhlas. Ini bukan soal uang, tapi soal tanggung jawab moral. Anak-anak ini masa depan bangsa,” katanya.

Bagi Sertu Agus, kehadiran TNI di tengah masyarakat tidak hanya tentang keamanan, melainkan juga tentang membangun harapan.

“Kami ditugaskan untuk mengabdi. Kalau desa ini butuh guru, maka di situlah kami harus hadir,” tuturnya mantap.

Aksi tulus Babinsa ini menjadi contoh nyata implementasi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, khususnya cita keempat dan kelima: Membangun manusia Indonesia unggul dan Memperkuat pertahanan negara berbasis rakyat semesta.

“Kami bangga atas dedikasi Babinsa seperti Sertu Agus. Ia membuktikan bahwa prajurit TNI bukan hanya penjaga kedaulatan, tetapi juga penjaga masa depan generasi muda,” ujar Christianto, S.S., Humas DPD Himpunan Insan Pers Solidaritas Indonesia (HIPSI) Sulawesi Selatan, Sabtu (25/10/2025).

Christianto menilai, tindakan sederhana itu merupakan kontribusi nyata terhadap pembangunan sumber daya manusia di daerah tertinggal — fondasi utama menuju Indonesia Emas 2045.

Di tengah keterbatasan sarana pendidikan, kisah Sertu Agus menjadi bukti bahwa semangat Asta Cita dapat hidup dari tindakan kecil yang lahir dari ketulusan hati. Ia menunjukkan bahwa perjuangan tidak selalu di medan perang, tetapi juga di ruang kelas sederhana di puncak gunung, tempat masa depan bangsa sedang belajar menulis harapan.(*)

Jurnalis: Mirwan

Pos terkait