Ratissa: Gagal memimpin Tanimbar, Fatlolon Tak Layak Maju Sebagai  Bupati 2024

banner 468x60

 

 

Saumlaki (Tanimbar) Kompas86.com
Sony Hendra Ratissa (SHR) aktivis Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) akhirnya menyoroti sosok mantan Bupati periode 2017 – 2022 Petrus Fatlolon (PF) yang dalam penilaian publik merupakan pemimpin Tanimbar yang gagal memimpin daerah ini namun kegagalan tersebut sampai saat ini tak perna diakui oleh dirinya walaupun banyak bukti yang membuktikan kegagalan mantan orang nomor satu bumi Duan Lolat ini.

Kepada media ini di Saumlaki ibukota Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) Selasa, (15/1/2024).

Mantan anggota DPRD dua periode ini secara tegas mengatakan Petrus Fatlolon seyogyanya harus malu kepada masyarakat Tanimbar, karena selama lima tahun memimpin daerah ini banyak masalah yang melilit seperti kemiskinan ekstrim, proyek mangkrak bahkan pencetak korupsi terbesar sepanjang sejarah pemerintahan sejak dimekarkan menjadi daerah otonom tahun 1999 lalu.

Menurutnya, selama pemerintahan Fatlolon, telah menyisikan berbagai hal yang dinilai sangat janggal terutama pembangunan infrastruktur yang kini tak kunjung selesai alias mangkrak yang hanya merupakan kenangan seperti Ruma Sakit Magretty Ukurlaran, danau Muru Lorulun.

Tugu selamat datang bandara Mathilda Batlayeri dan fasilitas lainnya yang sempat mangkrak ditinggalkan kontraktor bahkan pengelolaan keuangan daerah yang kini sedang diciduk APH .

“Bagi saya, mantan Bupati ini harus malu karena kegagalan yang dicetak selama menjabat sebagai Bupati bahkan masalah hukum yang menimpa para pejabat seperti kasus SPPD fiktif dan lainnya yang telah merusak marwa daerah berjuluk bumi Duan Lolat yang terkenal dengan hukum adatnya yang sangat sakral bahkan diakui baik nasional maupun internasional,”sesal Ratissa”.

Dikatakan, upaya yang dilakukan untuk mendongkrak elektabilitas dengan melakukan berbagai kegiatan kemanusiaan kepada masyarakat Tanimbar merupakan bagian dari bentuk pencitraan, namun masyarakat tak bodoh lagi, apalagi beberapa dugaan korupsi seperti SPPD fiktif Setda, MTQ dan pembangunan Rumah Sakit Magretty Ukurlaran dipastikan akan menyeret orang kuat Petrus Fatlolon dan istrinya Joice Martina Penturi sebagai sutradara penggunaan uang negara tersebut.

Untuk itu, dirinya menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat Tanimbar untuk tidak terprovokasi dengan rayuan gombal dari tim 2 periode yang selama ini selalu melakukan pembusukan kepada masyarakat seakan bahwa Fatlolon adalah orang yang telah berhasil membawa daerah ini keluar dari kemelut terutama kemiskinan ekstrim yang telah menyengsarakan masyarakat Tanimbar bahkan yang dirasakan hingga saat ini, tutupnya.
#Mas Agus#.

Editor:nawi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan