Isu Black campaign Lawan politik Calon Wakil Bupati Nabire Agus Supriyanto Fokus Lawan dengan Visi Positif

banner 468x60

Papua  Tengah – KOMPAS86.COM, Pasangan calon bupati Martinus Adii dan Agus Supriyanto menghadapi tantangan serius di tengah masa kampanye. Video lama yang menunjukkan Agus Supriyanto dipaksa minum minuman keras pada 2019 kembali beredar di media sosial, menimbulkan spekulasi negatif di masyarakat Nabire. Dalam kampanye tertutup di Kali Bobo pada Kamis (14/11), tim kampanye menyebut video tersebut sebagai video yang sengaja disebarkan untuk mencoreng nama baik calon dan mempengaruhi persepsi publik, (14/11/24).

Meski video ini menimbulkan dampak serius, Agus Supriyanto menegaskan tidak berniat membawa kasus ini ke ranah hukum, meskipun secara hukum, langkah tersebut terbuka baginya. “Fokus kami saat ini adalah menyampaikan program dan visi yang bermanfaat bagi Nabire, bukan memperpanjang persoalan hukum. Tapi jika serangan semacam ini berlanjut, kami tidak akan tinggal diam,” ujar Agus, memberikan peringatan keras bagi pihak-pihak yang terlibat.

Secara hukum, penyebaran video ini dapat dijerat melalui UU ITE Pasal 27 ayat (3), yang melarang penyebaran konten yang menghina atau mencemarkan nama baik melalui media elektronik dengan ancaman hingga empat tahun penjara atau denda maksimal Rp750 juta. Selain itu, Pasal 310 dan 311 KUHP tentang penghinaan dan fitnah dapat diterapkan jika terbukti ada niat untuk memfitnah atau menyesatkan publik melalui konten yang dipelintir atau ditambah dengan tuduhan tanpa dasar.

Di sisi perdata, Agus juga berhak menggugat berdasarkan Pasal 1365 KUHPerdata tentang perbuatan melawan hukum. Dalam gugatan ini, ia dapat menuntut ganti rugi atas kerugian material dan immaterial yang diderita akibat pencemaran nama baik, yang berpotensi merusak peluangnya dalam pemilihan.

Meskipun kasus ini menyiratkan bahwa penyebaran hoaks sudah menjadi tantangan politik yang besar, Agus Supriyanto memilih untuk fokus pada kampanye yang positif dan mengajak masyarakat Nabire menyikapi informasi dengan bijak. “Kami percaya masyarakat dapat menilai mana yang benar dan mana yang fitnah. Perhatian kami tetap pada visi kami untuk Nabire,” tambahnya.

Serangan ini menjadi cermin dari iklim politik yang tidak sehat, namun pasangan Martinus dan Agus menegaskan bahwa mereka akan terus berjuang tanpa terpengaruh kampanye hitam. Di tengah pusaran berita hoaks yang mencemari proses demokrasi, pasangan ini mengimbau masyarakat Nabire untuk bersama-sama menjaga suasana politik yang positif dan berintegritas.

(D-simbolon)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan