Pamekasan, kompas86.com – Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kabupaten Pamekasan menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Dinas Pertanian Kabupaten Pamekasan, Senin (15/09/2025).
Massa yang dipimpin langsung oleh Bupati LIRA Pamekasan, Slamet, menyuarakan beragam dugaan penyimpangan yang disebut-sebut terjadi di tubuh dinas tersebut.
Dalam orasinya, Slamet menegaskan bahwa kebijakan Dinas Pertanian saat ini dinilai tidak berpihak kepada kepentingan masyarakat, salah satunya terkait penebusan pupuk bersubsidi yang diduga justru dijual ke luar Kabupaten Pamekasan.
Termasuk di antaranya tunggakan pupuk bersubsidi tahun 2025 yang tak kunjung diselesaikan,
akibatnya, petani lokal kesulitan mendapatkan pupuk murah, sehingga banyak yang tidak lagi bisa bertani untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya.
Selain persoalan pupuk, LIRA juga menyoroti adanya laporan pertanggungjawaban (SPJ) palsu pada program pipanisasi. Slamet menuding hal tersebut merupakan bentuk penyalahgunaan anggaran yang merugikan masyarakat.
Tak hanya itu, pada tahun 2025, Dinas Pertanian juga disebut melakukan survey fiktif serta menggunakan KTP palsu untuk penebusan pupuk, praktek ini dinilai semakin menjauhkan tujuan awal subsidi pupuk yang semestinya memakmurkan rakyat Pamekasan.
LIRA juga menyinggung dugaan penipuan berkedok proyek yang melibatkan mantan Kepala Dinas Pertanian Pamekasan, serta dugaan proyek fiktif pembangunan jalan usaha tani pada tahun 2022.
“Semua ini menunjukkan betapa buruknya tata kelola di Dinas Pertanian. Jika hal ini dibiarkan, maka masyarakat Pamekasan akan semakin terpuruk,” tegas Slamet dalam orasinya.
Massa LIRA mendesak aparat penegak hukum segera turun tangan untuk mengusut seluruh dugaan penyimpangan tersebut. Mereka menegaskan akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas demi kepentingan masyarakat Pamekasan.