Surabaya ( Jatim ) Kompas86.com
Berdasarkan temuan data dari Situs resmi KPK (Komisi Pembrantasan Korupsi), besaran anggaran Dana Bos untuk SMPN 45 Surabaya yang diterima sekolahan setiap tahunnya mencapai millyaran rupiah, tetapi sampai sekarang ini tidak pernah dipublikasikan sama sekali, dan terkesan dirahasiakan.
Seperti, untuk anggaran Dana BOS SMPN 45 Surabaya untuk tahun 2023, dana yang diterima sekolahan mencapai Rp 1.2 Millyar.
Tahap 1, pada 21 Maret 2023, dana BOS SMPN 45 Surabaya yang dierima sekolahan sebesar Rp 608 juta. Untuk pengembangan perpustakaan sebesar Rp 153 juta, dan untuk pembelajaran extrakulikuler
Rp 82 juta.
Tahap 2 pada 25 Juli 2023 sebesar Rp 669 juta, pengembangan perpustakaan Rp 122 juta, dan untuk pembelajaran extrakulikuler sebesar Rp 125 juta.
Tetapi peruntukanya dan kegunanya perlu dipertanyakan? Apakah sudah sesuai dan tepat sasaran apa belum?
“Sungguh fantastis dana BOS yang diterima SMPN 45 sebanyak itu, seperti untuk pengembangan perputakaan sampai turun dua kali sebesar ratusan juta. Dan itu untuk apa saja? sedang buku pelajaran yang dipinjamkan dari sekolahan, kebanyakan bukan buku baru, tetapi buku bekas dari kakak kelas. Dan itupun kalau ada yang menghilangkan buku, siswa tersebut harus menggantinya
ujar wali murid SMPN 45 Surabaya, yang namanya minta dirahasiakan.
Sementara itu, saat dikonfirmasi Kepala Sekolah SMPN 45 Surabaya Reny Indaryati pada (27/5) sedang tidak ada ditempat. Sedang saat dihubungi lewat tlp/WA (whatsapp) 081230333XXX ‘saya masih ada rapat di Diknas’ setelah itu Wa (WhatsApp) ‘diblokir’
Sedangkan menurut Julaikah bagian Satprass SMPN 45 Surabaya, saat ditemui Selasa (4/6) terkesan mengelak adanya temuan data tersebut, dan terkesan merahasiakan.
Menurut Ketua LSM LPKP2HI (Lembaga Pengawas Korupsi dan Pemantau Penegak Hukum Indonesia) Moch Hasan SH saat ditemui dikantornya pada Selasa (4/6) mengatakan, seharusnya dari Dinas Pendidikan Surabaya harus bersifat transparant, sebab laporan pertanggung jawaban anggaran dana BOS sekolahan harus dipublikasikan, karena dana yang dipakai dari anggaran negera/APBN 2023, biar masyarakat tahu.
“Yang saya herankan, untuk pengembangan perpustakaan dan pembelajaran extrakulikuler dana yang diterima kok sampai dua kali. Dan itu untuk apa saja?” ujar Moch Hasan SH.
Dan ada indikasi apa dari Dinas maupun sekolahan kok terkesan merahasiakan. Hal tersebut patut dipertanyakan??, ujar Moch Hasan SH
Saat dihubungi Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Ir Yusuf Masruh MM, saat dihubungi pada Jumat (31/5) via tlp tidak menjawab. Bud / khol