Aceh Timur – Kompas86.com__, 13 Agustus 2025, Seorang oknum Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Gampong Busa, Kecamatan Peureulak Barat, Kabupaten Aceh Timur, diduga menggunakan jasa preman untuk mengancam wartawan. Ancaman itu berupa kata-kata akan menebas wartawan jika memberitakan hal yang dianggap “tidak sesuai” dengan keinginan pihak sekolah.
Peristiwa ini terjadi pada Rabu (13/8/2025) ketika empat wartawan, yaitu Hasbi (dari Media), Dedi, Muhammad, dan Suriadi, melakukan peliputan pembangunan sekolah beranggaran hampir Rp 2 miliar. Saat Hasbi memotret pekerja yang diduga tidak memakai alat keselamatan kerja (APD), tiba-tiba datang seorang yang disebut kepercayaan pihak sekolah dan berkata dengan nada mengancam:
> “Kalau kalian naikkan berita yang tidak-tidak, ku tebas kalian wartawan.”
— Ujar Hasbi, menirukan ancaman tersebut.
Merasa terancam, Hasbi memanggil ketiga rekannya untuk meminta penjelasan. Ketegangan pun sempat terjadi antara Dedi dan orang yang mengeluarkan ancaman itu, yang dinilai telah menghalangi tugas wartawan mencari berita.
Salah seorang pengawas lain kemudian meminta maaf atas tindakan bawahannya, namun dari pihak media menyatakan akan melaporkan peristiwa ini kepada pihak berwajib.
“Kami sudah empat kali mencoba menemui Kepala Sekolah, Mardiana, namun tidak pernah direspons. Nomor telepon beliau bahkan memblokir panggilan kami. Soal damai atau tidaknya, nanti saja dibicarakan di kantor polisi,” pungkas Hasbi.
Hasbi juga menegaskan, ancaman dengan kata “tebas” tersebut telah membuat wartawan merasa trauma saat meliput di lapangan.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak Kepala Sekolah belum memberikan klarifikasi. Tim redaksi akan terus memantau dan mengabarkan perkembangan kasus ini.
Rasyidin