Satria Asmal S.P. CPT. CI. CMT. NLP dari SPECTA Berikan Motivasi Menjadi Guru Bahagia Sepanjang Masa di SMP Islam Al Ishlah Bukittinggi

banner 468x60

Bukittinggi ( Sumbar ) KOMPAS86.com – Guru merupakan ujung tombak pendidikan, secara langsung mempengaruhi, membina dan mengembangkan kemampuan siswa dalam proses pembelajaran agar menjadi manusia yang cerdas, terampil dan bermoral tinggi. Pendidikan adalah usaha menjadikan anak sebagai manusia yang dewasa baik jasmani maupun rohani.

Menjadi guru dituntut untuk memahami kondisi peserta didik secara fisik dan psikis, menciptakan pelajaran yang membekas dan berkesan adalah tugas besar bagi seorang guru.

Pengimplementasian kurikulum merdeka yang berorientasi pada peserta didik dengan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan tentu akan menciptakan pembelajaran yang berkesan dan dikenang peserta didik sepanjang hayat.

Dalam sambutannya Kepala Sekolah SMP Islam Al Ishlah Busyra, S.Pd berharap, kegiatan motivasi ini akan berdampak baik pada kegiatan proses belajar dan mengajar di SMP Islam Al Islah Bukittinggi sehingga tercapainya tujuan akhir pendidkan di SMP Islam Al Ishlah yaitu menciptakan siswa berprestasi, unggul, cakap dan mengutamakan kebiasaan Islam (PUCUK UBI)

Bertempat di Aula SMP Al Ishlah Bukittinggi, kegiatan motivasi untuk menjadi guru bahagia bersama Satria Asmal , S.P. CPT. CI. CMT. NLP dengan tema ” Menjadi Guru Bahagia Sepanjang Masa “ Sabtu, 3/08/23.

Lebih lanjut, Satria Asmal sebagai narasumber menyebutkan bahwa, ” Energi positif guru bisa ditularkan kepada peserta didik, tentunya managemen emosi guru berperan penting, salah jika guru dengan emosi tidak stabil masuk ke kelas, setiap guru harus mampu tampil memesona bagi peserta didik, karena guru adalah rol model yang mereka gugu dan tiru “, pungkasnya

” Energi positif di ruang belajar akan menghadirkan berbagai rasa, senang, empati, bangga, tenang, penasaran, dan sebagainya, itulah mengapa mendidik itu bukan hanya sekedar mendidik fikiran, tetapi harus diikuti dengan mendidik hati, Aristoteles menyebutkan, ” mendidik fikiran tanpa mendidik hati, bukanlah pendidikan sama sekali “. Tambahnya

Satria Asmal menambahkan, ” Mulailah merubah mindset terhadap sesuatu agar merasakan keikhlasan dan kedamaian, bahwa menjadi guru bukan sekedar profesi tapi merupakan ladang amal yang ujungnya berbalas syurga “. Tutupnya (**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan