Pemda Manggarai Barat Launching Obyek Wisata Bahari Pantai Mberenang Desa Watu Tiri

banner 468x60

Lembor Selatan, Kompas86.com- Peluncuran (launching) Obyek Wisata Bahari Pantai Mberenang di Desa Watu Tiri, Kecamatan Lembor Selatan, menjadi awal dari Program Fasmadewi tahun 2025 oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Manggarai Barat melalui Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan (Disparekrafbud) Kabupaten Manggarai Barat.

Dari 94 desa wisata di Manggarai Barat yang telah di terbitkan Surat Keputusan (SK) Bupati, ada 3 desa wisata yang sudah menerapkan program Fasmadewi (Fasilitas Masyarakat Desa Wisata). Sebelumnya Disparekrafbud Manggarai Barat telah melaunching desa wisata Wae Lolos, Kecamatan Sano Nggoang.

Kedua, Agrowisata Ngalor Kalo, Kecamatan Lembor merupakan desa wisata kedua yang dilaunching oleh Disparekraf Manggarai Barat dalam rangka mendukung perkembangan sektor wisata di daerah tersebut.

Obyek Wisata Bahari Pantai Mberenang, Desa Watu Tiri, Kecamatan Lembor Selatan

 

Dan yang ketiga Wisata Bahari Pantai Mberenang Desa Watu Tiri, Kecamatan Lembor Selatan yang dilaunching oleh Disparekrafbud Manggarai Barat dalam rangka mendukung perkembangan sektor wisata di daerah tersebut.

“Acara launching desa wisata hari ini adalah rangkain program Fasmadewi yang dilalukan Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat,” ujar Kepala Dinas (Kadis) Parekrafbud Manggarai Barat, Stefanus Jemsifori, Jumat (24/1/2025) sore.

Stefanus menyampaikan, kedepannya Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat akan menggelar kegiatan pelatihan penguatan sumber daya anak muda desa dengan mengundang Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dari sejumlah desa wisata untuk menjadi peserta kegiatan melalui program Fasmadewi.

Ia menambahkan, pelatihan dimaksud, menghadirkan narasumber dan stakeholder terkait, seperti akademisi, travel agent dan praktisi pariwisata yang ada di Labuan Bajo.

Desa Watu Tiri, kata Kadis Stefan, merupakan salah satu desa di Manggarai Barat yang memiliki potensi sangat bagus untuk dikembangkan.

“Potensi-potensi itu harus digali untuk kemudian dimanfaatkan demi peningkatan ekonomi masyarakat. Satu dari sekian potensi yang harus di kembangkan itu adalah kawasan Obyek Wisata Bahari Pantai Mberenang Desa Watu Tiri yang merupakan sebuah destinasi wisata baru yang ada di kecamatan Lembor Selatan ,” ujar Stefanus.

Untuk diketahui, sebelum dimulainya kegiatan Launching ini diawali dengan acara prosesi ritual adat pada PKL 3.00 sore yang dilaksanakan di rumah gendang Kulalang, Desa Watu Tiri, selanjutnya acara ritual adat berlangsung di pantai Mberenang dan berakhir di gedung Teisi Wisata Bahari Pantai Mberenang pada PKL 7.00 WITA.

Prosesi ritual adat di rumah gendang Kulalang, Desa Watu Tiri.

Acara ritual adat ini bertujuan meminta restu kepada leluhur agar obyek wisata Bahari Pantai Mberenang berjalan lancar dan nyaman bagi wisatawan yang datang berkunjung.

Prosesi ritual adat di pantai Mberenang

Selanjutnya pada PKL 20.00 WITA, Pemda Manggarai Barat, melalui Dinas Parekrafbud bersama Tokoh masyarakat adat Desa Watu Tiri menggelar acara kegiatan prosesi peluncuran (Launching) Wisata Bahari Pantai Mberenang untuk penataan berkelanjutan.

“Ada awal ada akhir, diawal pekerjaan pembangunan ini dibuatkan acara adat, meminta restu kepada Leluhur dan meminta kepada Tuhan yang Maha Kuasa agar proses obyek wisata Bahari Pantai Mberenang ini berjalan lancar. Setelah dimulai pembukaan dulu kita gelar acara adat, dan hari ini semua pekerjaan bangunannya telah selesai dan melakukan acara syukur,” Jelas Kadis Stefan.

Pada hari ini juga, kata kadis Stefan, selain acara syukur melalu prosesi secara adat, malamnya juga kita gelar acara prosesi peluncuran wisata Bahari Pantai Mberenang untuk penataan berkelanjutan.

Pembangunan ini telah selesai, pemerintah berkolaborasi yang didukung oleh masyarakat. Harapannya kedepan tidak hanya pemerintah yang menjaga fasilitas ini, tentunya dari masyarakat terutama masyarakat Desa Watu Tiri.

Kedua, di momen peresmian nanti saya juga mau mengajak seluruh masyarakat mulai hari berjualan di media, mengajak orang untuk datang ke tempat ini, dan gunakan HP Android untuk mempromosikan wisata Mberenang. Sehingga untuk memasarkan wisata Bahari Pantai Mberenang ini bukan saja tugas pemerintah, tetapi juga dari masyarakat dan semua pihak termasuk teman-teman media.

“Mulai besok Sabtu (25/1/2025) sudah mulai jual tiket untuk pajak dan retribusi daerah, sama dengan destinasi lainnya dengan harga Rp20 ribu untuk domestik, dan Rp50 ribu untuk mancanegara. Sementara UMKM dan Atraksi nanti oleh Desa,” Ujar Kadis Stefan.

Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya, Kadis Pariwisata Manggarai Barat dan jajarannya, Anggota DPRD Fraksi NasDem Yopi Widiyanti, Kadis Nakertrans Manggarai Barat, Kadis PMD Manggarai Barat, Pastor Paroki Lengkong Cepang, Anggota Polsek Lembor, Anggota Koramil 1612-06/ Lembor, Kepala Desa Watu Tiri dan sejumlah tokoh masyarakat adat desa Watu Tiri.

Foto usai gelar kegiatan Launching di gedung Tieisi obyek wisata pantai Mberenang

Sementara itu, Kepala Desa Watu Tiri, Kecamatan Lembor Selatan, Stenli Dugis menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan, yang telah menetapkan desa Watu Tiri sebagai salah satu Desa Wisata di kabupaten Manggarai Barat.

Apresiasi yang tinggi untuk Dinas Pariwisata Manggarai Barat atas program ini,” jelas Kades Stenli kepada Kompas86.Com di Lokasi pada Jumat (24/1/2025) sore.

Menurut Kades Watu Tiri ditetapkannya Desa Watu Tiri sebagai desa wisata, yang didalamnya ada Obyek Wisata Bahari Pantai Mberenang, diharapkan bisa berdampak positif pada peningkatan ekonomi bagi masyarakat setempat.

Salah satu paket wisata yang ditawarkan kepada masyarakat di Obyek Wisata Bahari Pantai Mberenang antara lain adalah View Laut dan masih banyak lainnya.

Menurutnya, dengan kehadiran wisata bahari yang ada di desa Watu Tiri bisa memanfaatkan potensi-potensi yang ada di masyarakat desa serta mengunggah kaum muda dalam hal mengembangkan diri khususnya dalam dunia pariwisata, terlebih dalam mengembangkan usaha minat dan bakatnya dalam UMKM sehingga masyarakat tidak hanya sebatas sebagai penonton tetapi juga sebagai pelaku di dalamnya.

“Dengan kehadiran tempat wisata di Desa Watu Tiri ini cukup bagus dan masyarakat di sini bisa menciptakan lapangan pekerjaan,” ujar Kades Stenli.

Selain itu, kata kades Stenli, dengan adanya pembangunan Wisata di Desa Watu Tiri tentunya masyarakat tidak lagi keluar daerah untuk mencari pekerjaan tetapi Tempat yang mereka cari pekerjaan itu sebenarnya sudah ada di sini.

Lebih lanjut Kades Stenli menyatakan bahwa, tentu kami Pemerintah desa akan memfasilitasi masyarakat yang punya kemampuan dan minatnya masing-masing terlebih di dalam dunia usaha atau dunia pariwisata, nanti setelah launching ini tentu kita akan mendata masyarakat yang memiliki kemampuan di bidang kuliner atau kemampuan di bidang jasa untuk nanti bisa koordinasi dengan dinas-dinas terkait. Dengan demikian sehingga nanti pariwisata ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

“Kami akan bekerja keras dan mendorong pelaku UMKM dalam bidang kuliner dan juga promosi hasil karya kreativitas masyarakat untuk bisa memfasilitasi karena kehadiran wisata ini merupakan hal baru di tempat ini,” ungkapnya.

Menurutnya ini merupakan hal baru bagi masyarakat yang notabene mereka tidak mengetahui kira-kira seperti apa di dalamnya, karena itu nanti pihak Desa akan memfasilitasi itu dan juga akan berkoordinasi dengan dinas misalnya kalau bergerak di bidang UMKM. Kami akan koordinasi dengan dinas yang membidangi UMKM sedangkan dunia wisatanya kami akan berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata serta menghubungkan dengan pihak terkait yang ada di Labuan Bajo sehingga ini bisa masuk di dalam paket wisatanya.

“Harapan kami dari pemerintah Desa Watu Tiri, semoga Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat melalui Dinas Pariwisata tidak membangun tempat ini lalu setelah itu lepas. Kami sangat mengharapkan setelah membangun ini tempat wisata, mari kita bekerja bersama Bagaimana berkelanjutannya sehingga pembangunan ini tidak menjadi mubazir melainkan tempat ini betul-betul bisa dimanfaatkan oleh masyarakat desa Watu Tiri dan juga bagi para pengunjung yang datang di sini bisa menikmati berbagai keindahan dan menikmati produk lokal,” tutur Kades Stenli.

(Deni)

Pos terkait