Bonjol, KOMPAS86.com, Ade Rizki Pratama, Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), menyelenggarakan kegiatan sosialisasi bertajuk “Budaya Mutu Keselamatan Pasien dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan” secara daring melalui platform Zoom Live. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah, khususnya Komisi IX DPR RI yang membidangi kesehatan dan ketenagakerjaan, dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat serta tenaga kesehatan terhadap pentingnya keselamatan pasien dan kualitas layanan kesehatan di seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya, Ade Rizki Pratama menegaskan bahwa keselamatan pasien merupakan pilar utama dalam pelayanan kesehatan yang bermutu. Menurutnya, kesalahan medis, prosedur yang tidak sesuai standar, hingga fasilitas yang kurang memadai dapat berdampak serius terhadap kesehatan dan keselamatan pasien.
“Budaya mutu dan keselamatan pasien bukan hanya menjadi tanggung jawab tenaga medis, tetapi merupakan tanggung jawab bersama antara tenaga kesehatan, pengelola fasilitas layanan kesehatan, dan juga masyarakat sebagai pengguna layanan,” ujarnya.
Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk tenaga kesehatan, pengelola rumah sakit dan puskesmas, akademisi, mahasiswa, serta masyarakat umum yang peduli terhadap isu kesehatan.
Sosialisasi ini juga menghadirkan narasumber dari Kementerian Kesehatan RI Dr.Dovi Hakiki Syahbudin. M.H.Kes, serta Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Joneli Masli. SKM.MPH
Pengertian dan pentingnya budaya keselamatan pasien, Strategi peningkatan mutu pelayanan kesehatan, Peran serta masyarakat dalam menciptakan sistem pelayanan kesehatan yang aman, Implementasi regulasi dan kebijakan terkait keselamatan pasien di Indonesia.
Diskusi interaktif juga menjadi bagian penting dari acara ini, di mana peserta diberi kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan, masukan, serta berbagi pengalaman terkait mutu pelayanan kesehatan yang mereka terima atau amati di fasilitas kesehatan masing-masing.
Melalui kegiatan ini, Ade Rizki Pratama berharap agar seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat, semakin sadar akan pentingnya menjaga dan mendorong peningkatan mutu layanan kesehatan. Ia juga menegaskan komitmennya sebagai wakil rakyat untuk terus mengawal kebijakan dan anggaran yang mendukung terciptanya pelayanan kesehatan yang aman, berkualitas, dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Mari kita bangun ekosistem pelayanan kesehatan yang berorientasi pada keselamatan pasien. Ini adalah bagian dari hak asasi manusia dan juga bentuk nyata dari pelayanan publik yang berkualitas,” tutupnya.
Sosialisasi ini menjadi bagian dari upaya edukasi publik sekaligus penguatan kapasitas sumber daya manusia di bidang kesehatan. Harapannya, melalui kegiatan ini, semakin banyak fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia yang mengimplementasikan standar keselamatan pasien secara konsisten dan berkelanjutan.
Ade Rizki juga mengajak seluruh pihak untuk tidak melihat keselamatan pasien sebagai beban administratif, tetapi sebagai budaya kerja yang harus tumbuh dari dalam, berakar dari nilai-nilai kemanusiaan, dan dijalankan dengan penuh tanggung jawab moral dan profesionalisme.
Dengan terselenggaranya sosialisasi ini, diharapkan tercipta sinergi antara pemerintah, fasilitas layanan kesehatan, dan masyarakat dalam menciptakan sistem kesehatan nasional yang lebih baik, transparan, dan berfokus pada mutu serta keselamatan pasien.
(Basa)
