KPUD Limapuluh Kota Laksanakan Simulasi Pemilu, Harapkan Terciptanya Pemilu Badunsanak

banner 468x60

LIMAPULUH KOTA ( SUMBAR ) KOMPAS86.com. Terlaksananya simulasi yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) jadi langkah strategis untuk mempersiapkan dan menguji pelaksanaan tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara dalam Pemilu 2024.

Simulasi yang dilakukan secara “Real’ ini nantinya akan mempersiapkan langkah penyelenggara dalam menghadapi segala potensi konflik yang akan terjadi.

Persiapan matang dibutuhkan, guna terciptanya Pemilu Badunsanak di Kabupaten Limapuluh Kota.

Demikian yang disampaikan Bupati Limapuluh Kota, H. Safaruddin Dt.Bandaro Rajo, SH disela pemantauan simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024 di Lapangan Medan Nan Bapaneh Tarantang, Rabu (24/01-2024).

Bupati H. Safaruddin Dt Bandaro Rajo, SH menjadi orang pertama yang melakukan pencoblosan disusul ketua KPU dan Kalapas Suliki.

Tiga pekan jelang pesta demokrasi Indonesia tahun 2024, KPU Limapuluh Kota terus menjalin sinergi dengan berbagai instansi termasuk Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota.

Koordinasi seluruh stakeholder dibutuhkan dalam mencegah potensi konflik yang terjadi.

Untuk mengantisipasi hal yang dapat terjadi di luar perkiraan, Bupati Safaruddin meminta para petugas untuk berkoordinasi dan mempersiapkan langkah tepat dalam mempersempit potensi konflik yang terjadi.

Kita juga harus memastikan kenyamanan masyarakat dalam melaksanakan pemilihan, jangan sampai masyarakat tidak mendapatkan hak pilih.

Berikan ruang secukupnya kepada masyarakat dalam menentukan pilihannya.

Selain itu, Bupati H. Safaruddin meminta para petugas di TPS untuk melayani sepenuh dengan hati, cekatan dan tertib administrasi sehingga akan terselenggaranya Pemilu yang damai dan tertib, tegas Bupati.

Sementara itu, Ketua KPU Limapuluh Kota Okto Rizaldi menyampaikan simulasi ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat, penyelenggara Pemilu di tingkat Nagari dan Kecamatan, sehingga nantinya dapat menjadi acuan tentang pemungutan dan penghitungan suara sesuai Peraturan KPU (PKPU).

Simulasi ini kita lakukan dengan benar, nyata atau real agar dalam Pemilu nanti dapat digunakan sebagai pedoman Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dalam menjalankan tugas.

Selain itu juga sebagai uji coba kesiapan mereka, sehingga simulasi ini benar-benar dapat melatih para petugas pada hari H nya dan kita buatkan videonya untuk nantinya kita akan sosialisasikan dalam bentuk audio visual, terang Okto Rizaldi.

Rel – Mardianto Anto

Pos terkait

Tinggalkan Balasan