H.Ade Rizki Pratama.MM Anggota DPR RI, Turut Sosialisasikan Program Bangga Kencana di Nagari Ladang Laweh

banner 468x60

Agam, KOMPAS86.com
Program Bangga Kencana yang merupakan rebranding dari Kependudukan  Keluarga Berencana dan Pembangunan  Keluarga (KKBPK)  memiliki lima kebijakan dan strategi.

Di antaranya adalah pendampingan balita dan anak serta pembentukan dan penguatan karakter sejak dini melalui keluarga. Kebijakan program Bangga Kencana yang merupakan singkatan dari Pembangunan  Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana ini yaitu pertama, memperkuat sistem informasi keluarga yang terintegrasi berupa peningkatan kualitas dan pemanfaatan data program bangga kencana berbasis teknologi informasi di seluruh tingkatan wilayah.

Bertempat di Aula Kantor Wali Nagari Ladang Laweh Banuhampu Kabupaten Agam, Ade Riski Pratama, MM didampingi Kepala Dinas PPA kabupaten Agam, Kepala BKKBN Provinsi Sumbar, Camat Banuhampu, Polsek, Koramil dan Tokoh Masyarakat memberikan Sosialisasi  Program Bangga Kencana bersama mitra kerja, Jumat, 08/08/24

Lebih lanjut Krpala BKKBN Provinsi Dra.Nurbati.M.Si mengatakan,” Melalui sosialisasi ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk pencegahan stunting, tetutama bagi keluarga pemula dan ibu hamil agar untuk memberikan makanan bergizi dan bernutrisi, supaya perkembangan bayi lebih sehat” ujarnya

“Pihaknya mendorong peran stackholder dan mitra kerja potensial untuk bersama-sama berpartisipasi agar stunting dapat dituntaskan, agar generasi kita kedepan terbebas dari stunting”

Ditambahkan Ade Rizki Pratama.MM mengatakan, ” Kegiatan ini dilaksanakan sebagai Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Sumbar Tahun 2024, sebagaimana kita ketshui bersama di Kabupaten Agam sudah menurun tetapi belum signifikan, hal ini perlu kolaborasi bersama untuk memberikan gizi terhadap anak anak kita” ungkap Ade

” Begitu pentingnya kegiatan ini dalam rangka penurunan stunting, cara efektif untuk menurunkan stunting tersebut adalah melalui sosialisasi ini, dan kerjasama kita untuk menyampaikan penting kesehatan keluarga, seperti di Minahasa Utara angka penurunan stunting bisa mencapai 30%, hal ini patut kita contoh bersama” imbuhnya

” Kita berharap peranan penting dari Ninik mamak, tokoh masyarakat, kader kader agar bersama kita memberikan penyuluhan bahaya stunting ini, terutama kepada keluarga baru yang sedang hamil” tutupnya

(Basa)

Print Friendly, PDF & Email

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *