Agam, Sumatera Barat, KOMPAS86.com— Sebuah momentum bersejarah terjadi di Jorong Batang Palupuh, Nagari Koto Rantang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pada hari Senin, 14/07 Kampung tersebut kini resmi menyandang predikat sebagai Kampung Berseri Astra (KBA), sebuah program tanggung jawab sosial (CSR) unggulan dari PT Astra
Peresmian ini semakin istimewa dengan kehadiran langsung Direktur FIF Group, Esther Sri Harjati dan Direktur Astra Trianto yang turut meresmikan dan menyampaikan komitmen perusahaan dalam mendukung kemajuan desa binaan Astra.
Esther Sri Harjati hadir bersama jajaran manajemen FIF Group dan perwakilan dari Astra Group wilayah Sumatera Barat.
Kedatangan rombongan disambut hangat oleh pemerintah daerah Sumatera Barat, Bupati Agam Beni Warlis, Camat Palupuh serta tokoh masyarakat, dan warga setempat dengan tradisi budaya Minang yang kental. Acara dibuka dengan pertunjukan kesenian tradisional dan doa bersama, menandai dimulainya babak baru bagi Jorong Batang Palupuh sebagai kampung yang mengintegrasikan empat pilar pembangunan: kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan.
Dalam sambutannya, Esther Sri Harjati menyampaikan bahwa kehadiran FIF Group bukan hanya sebagai entitas bisnis, tetapi juga sebagai bagian dari masyarakat yang bertanggung jawab dalam mendorong pembangunan berkelanjutan di daerah-daerah pelosok.
“Kami percaya bahwa pembangunan bangsa dimulai dari desa. Melalui program Kampung Berseri Astra, kami ingin memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat untuk tumbuh secara mandiri, sehat, dan sejahtera,” ujar Esther.
Lebih lanjut Bupati Agam Beni Warlis memberikan apresiasi tinggi terhadap peran Astra dan FIF Group dalam mendukung pembangunan daerah, khususnya di wilayah pedesaan yang memiliki potensi besar.
“Kami sangat mengapresiasi Astra dan FIF Group atas dedikasinya dalam membina masyarakat melalui program Kampung Berseri Astra. Ini adalah bentuk gotong royong nyata antara sektor swasta, pemerintah, dan masyarakat. Saya berharap Jorong Batang Palupuh bisa menjadi percontohan KBA di Sumatera Barat, terutama di Kabupaten Agam bahkan nasional,” ujar Bupati
Beni Warlis menekankan bahwa sinergi antara dunia usaha dan masyarakat lokal sangat penting dalam membangun ketahanan ekonomi desa, menjaga lingkungan hidup, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Di tambahkan Ir. YOZARWARDI USAMA PUTRA, S.Hut, M.Si, IPU Kadis PMD Provinsi Sumbar mewakili Gubernur menyebutkan ucapan terima kasih kepada FIF Group menjadi lokus Nagari Koto Rantang menjadi objek 4 pilar yang menjadikan nagari ujud nyata turut berkontribusi dalam pembangunan di Sumatera Barat” ujarnya
Program Kampung Berseri Astra di Jorong Batang Palupuh telah dirancang untuk mendorong pemberdayaan masyarakat melalui berbagai inisiatif, seperti pelatihan wirausaha untuk ibu rumah tangga, pembentukan bank sampah, penyuluhan kesehatan, pemberian beasiswa untuk siswa berprestasi, serta pembangunan sarana dan prasarana lingkungan.
“Kehadiran Bu Esther dan tim menjadi bukti bahwa perhatian perusahaan besar seperti Astra tak hanya di kota besar, tapi juga menyentuh kami di Nagari. Semoga KBA ini membawa perubahan positif dan berkelanjutan bagi nagari kami,” tuturnya.
Peresmian ini juga dirangkaikan dengan kick off secara simbolis oleh Direktur FIF Group dan perangkat nagari, sebagai bentuk komitmen terhadap kelestarian lingkungan. Selain itu, dilakukan pula kunjungan ke posyandu dan kelompok usaha binaan Astra.
Program Kampung Berseri Astra telah tersebar di lebih dari 200 titik di seluruh Indonesia, dan Jorong Batang Palupuh menjadi bagian penting dari perjalanan tersebut, mencerminkan sinergi antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik.
Diharapkan Jorong Batang Palupuh dapat menjadi contoh nyata desa mandiri yang menginspirasi daerah lain di Sumatera Barat maupun di seluruh Indonesia.
Dengan diresmikannya Jorong Batang Palupuh sebagai Kampung Berseri Astra, diharapkan program ini akan menjadi katalis perubahan yang berkelanjutan, mendorong peningkatan taraf hidup masyarakat dan memperkuat ketahanan sosial-ekonomi desa di tengah era modernisasi.
(Basa)