KARAWANG, Kompas86.com – Menurut keterangan Suharyana, Security Sumarecon, mengatakan pas waktu kejadian malam itu memang malam itu bersamaan dengan selesai serah terima tugas dan langsung kejadian.
“Nah shift malam itu kebetulan shift nya saya sama rekan saya pak, kebetulan juga masih ada anggota jaga yang shift 2 (sore), sebelum kejadian atau masuk ke dalam cluster, saya dapat perintah dari Komandan Organik Bapak Agus mardiono melalui HT untuk membukakan pintu gate tersebut, otomatis saya buka kan karna perintah dari atasan, terus masuk lah tiga (3) mobil tersebut berikut para komandan Organik, bapak Agus mardiono, bapak Alfian, bapak Sandi, bapak Yulianto, dan di dampingi petugas jaga malam, rekan saya bapak Edi dan petugas jaga sore, rekan saya bapak Dian, pas kejadian itu yang berada di lapangan itu rekan saya (Bapak Edi dan Bapak Dian), bukan saya, karna saya berada di pos pas waktu kejadian itu, otomatis saya gak tahu kejadian yang sebenarnya di lapangan itu seperti apa, karna yang tau kejadian di lapangan itu rekan saya yang berada di lapangan,”tutur Suharyana.
Lanjut ia, “Setelah kejadian itu komandan saya (Bapak Sandi) meminta di dampingi buat pengecekan rumah takut kunci rumah nya ketinggalan atau belum di kunci dan di dampingi oleh saya sendiri, setelah itu saya balik lagi ke pos, nah ga berselang lama kemudian datang lah pemilik rumah tersebut ke pos (Bapak Rudi), untuk minta di dampingi juga buat pengecekan rumahnya, di dampingi oleh komandan saya (Bapak Agus mardiono) dan rekan saya.
Awalnya bapak Edi terus di gantikan oleh saya, terus saya di mintain tolong sama bapak Rudi (pemilik rumah) untuk meminta photo yang berada di dalam rumah tersebut, setelah itu saya kembali lagi ke pos,”ungkapnya.
“Kemudian gak berselang lama, komandan saya (Bapak Agus Mardiono dan Bapak Alfian) merapat lagi ke rumah tersebut, untuk bikin surat pernyataan (keluar rumah atau meninggalkan rumah) untuk yang berada di dalam rumah tersebut, dan di dampingi oleh Bp Darman (Tertua malam itu yang jaga di Cluster Kalista) dan saya. Setelah membuat surat pernyataan itu, yang berada di dalam rumah tersebut keluar, atau meninggalkan rumah tersebut memakai mobil (grab).
Keterangan dari rekan saya yang berada di lapangan (Bapak Edi) untuk masalah foto itu rekan saya (Bapak Edi) di perintahkan oleh komandan Organik (Bapak Agus mardiono) untuk mengambil foto, kebetulan juga memakai hp saya, karna hp beliau lagi rusak.
Terkait video, rekan saya (Bapak Edi) itu tidak mengambil video sama sekali, hanya photo saja (itu pun sudah di hapus setelah kejadian).
Terkait masalah Borgol itu kurang tahu dari siapa, soalnya saya gak ada di lapangan, yang pasti itu Bukan dari saya ataupun rekan saya (Bapak Edi), karna borgol kita masih ada di kita masing-masing, Kurang lebih nya seperti itu yang saya tau,”pungkasnya, Jum’at (19/01/2024).
(Red)