Seorang ibu dan Anak Perempuan Nyaris Menjadi Korban Amukan Pria Dengan Membawa Celurit

banner 468x60

 

Indramayu _Kompas86.com. Seorang Ibu dan Anak Perempuannya nyaris Menjadi korban pembunuhan Oleh seorang lelaki penuh emosi Tinggi sambil membawa celurit mendatangi keduanya.

Diketahui, ancaman pembunuhan ini disebabkan karena permintaan hutang yang tak dipenuhi.

Kejadian ini bermula dari seorang pria bernama Sukroni,pria yang sering disapa Roy Tsb meminta pinjaman uang kepada Saerih. Namun permintaan itu tidak bisa dipenuhi Saerih.

“Boro-boro meminjamkan kepada orang lain, buat sendiri saja harus mencari dulu,”kata Saerih kepada media Kompas86.com Selasa(24/10/2023).

Saerih yang saat itu sedang menggelar lapak dagangannya di sebuah hajatan di Desa Mekargading Kecamatan Sliyeg,Kabupaten Indramayu tidak menyangka penolakan tsb berbuntut panjang. Sebab Sukroni Sudah naik pitam dan tidak terima pinjaman uangnya tidak diberikan.

Sukroni pun lalu pulang, Namun ia kembali lagi kepada Saerih yang sedang menggelar dagangannya bersama anaknya, Dinda. Namun kali ini Sukroni tak kembali dengan tangan kosong. Ia membawa sebilah celurit yang tampak Sangat tajam Sekali.

Saerih pun berhasil kabur ke rumah orang yang Sedang menggelar hajatan. Dgn Luapan Emosi yg Tak Terbendung,Lalu Sukroni pun mengacak-acak dagangan Milik Saerih,sedangkan anak perempuanya,yg Bernama Dinda belum bisa kabur Dan terpojok di lorong rumah permukiman dan tak bisa kemana-mana.

“Saya terpojok dan tak bisa kabur. Lalu kaki pelaku naik ke meja dan mengancam akan membunuh saya dengan celuritnya,” ungkap Dinda dengan nada Ketakutan.

Beruntung, ada beberapa orang yang berada di lokasi kejadian. Mereka berhasil menghentikan aksi Sukroni yang mengancam Dinda dengan celuritnya.

Peristiwa yang terjadi pada Sabtu (2/9/2023) ini telah masuk ke tahap penyelidikan di Polres Indramayu. Pada hari Minggu (22/10/2023), Saerih telah mendapatkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan.

Dalam surat bernomor B/871/X/2023/Reskrim tersebut telah diinformasikan bahwa pihak kepolisian telah memeriksa terlapor Sukroni, memeriksa enam orang saksi, dan sudah mengamankan barang bukti. Selanjutnya polisi akan melakukan gelar perkara.

Namun pada keterangannya terhadap media, Saerih dan Dinda mengaku trauma atas kejadian tersebut. Terlebih Sukroni masih bebas berkeliaran yg Suatu waktu Bisa Saja mengancam keselamatannya.

“Saya harap polisi bisa segera menangkap terlapor. Kami khawatir ia melakukan hal serupa jika tidak segera diamankan,”Ujar Saerih.

Iyons86

Pos terkait

Tinggalkan Balasan