Supriyadi : Isu Di Media Sosial Itu Tidak Benar, Turnamen Sepak Bola PSMS CUP 2024 Sudah Sesuai Standar Mekanisme

banner 468x60

Kompas86.com 25 Juli 2024
Palembang,-Sumatra Selatan
Menepis isu yang tidak benar dari berbagai Media Sosial terkait penyelenggaraan turnamen sepak bola yang diadakan oleh Persatuan Sepak Bola Masyarakat Sumsel atau PSMS beberapa waktu lalu membuat pengurus PSMS melakukan konferensi pers untuk meluruskan isu yang sudah beredar di jagat maya tersebut.

Konferensi pers itu dilakukan di Kantor PSMS yang beralamat di Jalan Alamsyah Ratu Prawira, No. 16 Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat I Kota Palembang pada, Kamis (25/07/24).

Turut hadir dalam konferensi pers seperti Juru Bicara PSMS, Supriyadi, Ketua PSMS, M. Nurdin Jaylani, Kuasa Hukum dari PSMS, M. Isa, MH dan Andrie Defriansyah SH., MH, serta Rijenkadin Hasibuan SH dan segenap panitia perlombaan Turnamen Sepak Bola PSMS CUP 2024.

Supriyadi dalam keterangan pers kepada wartawan mengatakan perlombaan Turnamen Sepak Bola PSMS CUP 2024 yang diadakan di Stadion Kamboja Palembang pada 21 Juni 2024 lalu, panitia sudah melakukan kegiatan sesuai dengan standar atau mekanisme pertandingan seperti SOP pertandingan, perizinan dan keamanan. Dan isu di Media Sosial itu tidak benar.

“Memang pada saat itu ada insiden kerusuhan pada saat pertandingan sepak bola. Kerusuhan itu terjadi di lapangan pada saat replay pertandingan dan terjadi lagi di tribun lalu di halaman depan lapangan,” ujar Supriyadi.

Terkait legalitas, standar mekanisme pertandingan, perizinan dan keamanan, Supriyadi menjelaskan bahwa pertama pengurus PSMS susah mengantongi izin baik itu izin pertandingan dari Polda Sumsel. Surat perintah pengamanan juga ada dan surat rekomendasi dari PSSI. Artinya kegiatan Turnamen Sepak Bola PSMS CUP 2024 ini sudah lengkap sesuai prosedur.

“Izin sudah lengkap semua, ada rekomendasi PSSI surat izin pertandingan sudah ada dari Polda Sumsel dan perintah keamanan juga ada,” jelas Supriyadi.

Terkait pengamanan yang katanya tidak ada pengamanan di lokasi, silahkan tolong rekan-rekan media atau pecinta sepak bola Sumatera Selatan tanyakan pihak terkait dalam hal ini Polrestabes Kota Palembang karena kita sudah menerima surat perintahnya, imbuhnya.

“Mengapa tidak ada pengamanan, silahkan tanyakan ke pihak terkait, tapi suratnya ada, surat perintahnya jelas, anggota yang melakukan pengamanan jelas disini ada 29 orang,” tambah Supriyadi.

Supriyadi juga menuturkan bahwa menanggapi isu di media sosial yang mengatakan bahwa panitia tidak ada niat baik atau perhatian terhadap insiden yang terjadi semua itu tidak benar. Dirinya beserta panitia telah memberikan perhatian, di saat setelah terjadinya keributan telah melakukan mediasi di Polsek Kamboja, tuturnya.

“Setelah kejadian atau Ba’dah Magrib kami ke Polsek Kamboja, ketemu dengan Kapolsek dan kawan-kawan diruangan Kapolsek dan di mediasi. Lalu datanglah kedua tim atau pihak yang bertikai dan mereka berjanji akan melakukan perundingan. Kami sudah ketemu semua di Polsek dan ketemu korban pada saat itu yang matanya di perban,” ujar Supriyadi.

Artinya panitia bukan tidak peduli dengan kejadian insiden itu tetapi kami sangat peduli sebab kami saja pulang dari sana jam 2 malam, jelasnya.

“Padahal dari panitia kami mendapatkan hinaan, cacian bahkan menyerang panitia secara verbal. Karena panitia bertanggung jawab maka panitia mendatangi Polsek dan ikut serta dalam mediasi. Tetapi disaat kedua pihak yang bertikai masuk kami tidak diminta untuk ikut sebagai pendengar atau saksi,” tambah Supriyadi.

Selain itu Supriyadi juga mengatakan bahwa disaat mediasi ternyata ada hal yang tidak mampu dilaksanakan oleh salah satu pihak karena nominal angka yang diminta dari salah satu pihak lainnya. Akhirnya ketemu jalan buntu dan kedua belah pihak saling lapor.

“Setelah kedua pihak saling lapor, itu bukan ranah kami lagi, kami tidak bisa ikut ranah itu karena ini adalah ranah kepolisian,” ujarnya.

Terkait insiden tersebut, panitia sudah bertanggung jawab dan sebelum pertandingan pun mereka sudah menandatangani surat perjanjian diatas materai.

“Dari kantor Polsek mereka berkata akan mendatangi kantor PSMS untuk mediasi tetapi ternyata yang berniat baik hanya satu pihak yang hadir yakni tim KLX dan meminta maaf serta menandatangani surat yang berisi akan menyelesaikan secara kekeluargaan dengan pihak tim CELMEN. Artinya kami sudah menjembatani dengan kewenangan dan peraturan yang sudah dibuat dalam pertandingan sepak bola,” kata Supriyadi.

Dengan kejadian yang sudah viral yang dituduhkan kepada panitia, kami sudah menyurati Kapolrestabes Palembang mempertanyakan terkait kejadian tersebut dan apa yang menjadi tuntutan pencinta sepak bola kemana keamanan disaat peristiwa itu terjadi, padahal Seprint sudah ada,” tambah Supriyadi.

Supriyadi berharap dan menghimbau kepada seluruh pecinta sepak bola untuk mendukung pihaknya karena ini demi sepak bola di Sumsel. Dan kepada pihak-pihak yang ingin merusak atau yang ingin melakukan hal-hal yang tidak baik, tolong hentikan karena kami juga tidak akan tinggal diam dan akan menempuh jalur hukum karena sudah merasa dirugikan,” harapnya.

Selain itu, Kuasa Hukum dari PSMS, Andrie Defriansyah SH., MH, dan Rijenkadin Hasibuan SH dengan penjelasan yang sama menegaskan bahwa Turnamen Sepak Bola PSMS CUP 2024 yang diadakan di Stadion Kamboja Palembang pada 21 Juni 2024 lalu sudah sesuai dengan standar atau mekanisme pertandingan, perizinan dan keamanan.

(Cha, Boby)

Print Friendly, PDF & Email

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *