KENDAWANGAN (KALBAR) KOMPAS86.COM – Dalam rangka upaya ikut mensukseskan program ketahanan pangan nasional, PT. GKG (BGA Group) melaksanakan panen jagung hibrida bersama Polsek Kendawangan Polres Ketapang dan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Kendawangan seluas 1 hektar di lokasi PT. GKG blok H 25 Sungai Tapah Estate (STHE) di daerah bukit susu Desa Mekar Utama Kecamatan Kendawangan Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat pada Kamis (08/5/2025).
Pada kesempatan tersebut, Nataludin H Saragih
Region Head (RH) PT. BGA Region Kendawangan melalui Wawan Setyadi CSR Region Kendawangan serta didampingi Samsu Alam HOS Region Kendawangan mengatakan bahwa kegiatan panen jagung ini sebagai bentuk komitmen perusahaan PT.GKG (BGA Group) dalam ikut mendukung dan mensukseskan program ketahanan pangan nasional, kegiatan panen jagung ini dilaksanakan bersama anggota Babinkamtibmas Polsek Kendawangan Bripka Heri Yandi didampingi Briptu Hami Triastata dan juga dari BPP Kecamatan Kendawangan seperti Bpk Ucup Sucipto dan Bpk Karmadi bersama rekannya.
Sementara itu pesan singkat Babinkamtibmas Polsek Kendawangan Bripka Heri Yandi terkait program ketahanan pangan nasional agar petani jagung lebih ditingkatkan lagi semangat menanam jagung agar terwujud swasembada pangan nasional, ” Petani Maju, Masyarakat Makmur,” harapannya.
Lebih lanjut Wawan Setyadi mengatakan bahwa penanaman jagung hibrida sendiri dimulai dari bulan Januari 2025 lalu dan awal bulan Mei ini baru dilakukan pemanenan.
Dari hasil koordinasi dengan Polsek Kendawangan, setelah proses panen, jagung akan terlebih dahulu dikeringkan, setelah itu baru masuk ke proses perontokan dengan mesin perontok jagung dan selanjutnya akan dijual ke salah satu usaha ternak ayam petelur di daerah Sukaria Desa Mekar Utama. Untuk harga saat ini berkisar 5.500/kg.
Wawan juga berharap kedepannya harga jagung hibrida bisa terus membaik sehingga dapat memotivasi petani menanam jagung hibrida makin tinggi agar bisa lebih mensukseskan program pemerintah ini, apalagi jika ada dukungan bantuan bibit dan pupuk lebih lanjut, serta adanya lokasi penjualan hasil panen jagung yang sudah ditetapkan pemerintah sehingga harga jual sesuai standar dan tidak merugikan petani,” pungkasnya.
Efyus