Warga Keluhkan Asap Pembakaran Limbah Kayu dari CV Berkah Sari Bumi Abadi

banner 468x60

PURBALINGGA, kompas86.com | Kegiatan pembakaran limbah kayu yang dilakukan oleh CV Berkah Sari Bumi Abadi, yang beroperasi di Desa Kedungjati, Kecamatan Bukateja, memicu keresahan di kalangan warga. Perusahaan pengolahan kayu tersebut diduga membakar limbah tanpa mengikuti prosedur yang benar, sehingga menimbulkan polusi udara di sekitar pemukiman.

Beberapa warga menyampaikan bahwa asap pekat dari pembakaran sangat mengganggu kenyamanan mereka dan mendesak pihak berwenang untuk segera mengambil tindakan. “Asapnya sangat mengganggu, kami harap ada penanganan cepat dan tegas,” ungkap salah satu warga yang tidak ingin disebut namanya.

Bacaan Lainnya

Menanggapi hal ini, Bambang, perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Purbalingga, menyatakan bahwa laporan dari masyarakat sudah diterima melalui aplikasi Lapor Bupati. “Kami sudah menerima aduan tersebut dan sedang melakukan tindak lanjut. Pihak perusahaan juga sudah menyatakan kesediaannya untuk membangun cerobong asap sebagai langkah penanggulangan,” jelas Bambang.

Ia juga menyoroti bahwa lokasi perusahaan tersebut tidak berada di kawasan industri, yang semestinya menjadi salah satu syarat untuk usaha skala menengah. “Kami akan menelusuri legalitas operasional serta kesesuaian lokasi usaha dengan tata ruang yang berlaku, dan memastikan ada solusi nyata atas persoalan ini,” tegasnya.

Kepala Desa Kedungjati pun membenarkan bahwa keluhan warga sudah sampai ke pihak desa dan menjadi perhatian utama. “Kami sudah menerima laporan dari masyarakat. Masalah ini jelas penting dan harus segera ditangani,” katanya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Sekretaris Desa, yang menyebutkan bahwa sebelumnya pihak perusahaan memang telah mengajukan permohonan izin kepada pemerintah desa. “Kami sudah melakukan mediasi antara warga dan perusahaan. Dari hasil pertemuan, pihak perusahaan menyatakan komitmennya untuk membangun cerobong asap sebagai bentuk tanggung jawab,” ujarnya.

Riski, perwakilan dari perusahaan, mengakui bahwa memang ada keluhan dari warga sekitar. Ia menyampaikan bahwa saat ini pihaknya sedang dalam proses pembangunan cerobong asap. “Ada kendala terkait anggaran karena biayanya cukup besar, tapi kami berkomitmen untuk menyelesaikannya sesegera mungkin,” katanya.

Riski juga menyebutkan bahwa perusahaan saat ini mempekerjakan sekitar 80 orang, di mana hampir setengahnya merupakan warga lokal. “Kami ingin tetap memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar, sambil terus memperbaiki sistem kerja agar lebih ramah lingkungan,” tambahnya.

Sementara itu, pemilik CV Berkah Sari Bumi Abadi yang dikonfirmasi secara terpisah juga membenarkan adanya aduan dari masyarakat terkait aktivitas pembakaran. “Kami mengakui adanya keluhan tersebut dan siap melakukan perbaikan. Ini menjadi masukan penting bagi kami untuk berbenah,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa perusahaan telah beroperasi selama kurang lebih delapan bulan dan proses perizinan masih dalam tahap penyelesaian. “Saat ini, kami baru mengantongi izin dari pemerintah desa. Untuk izin lainnya, masih dalam proses pengurusan,” pungkasnya.

(Purwono-Banyumas)

Pos terkait