Lombok Barat – Senin, 28 April 2025
Mataram, 09.00 WITA|Kompas86.com – Maraknya peredaran uang palsu di Kota Mataram menimbulkan keresahan di kalangan karyawan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Kasus ini makin sering terjadi, khususnya di SPBU milik PT Cakra Sumber Bahagia, sehingga mengganggu kelancaran operasional sehari-hari.
Manajer PT Cakra Sumber Bahagia, Yudistira, mengungkapkan bahwa dalam satu bulan terakhir, karyawan SPBU beberapa kali menemukan uang palsu dengan nominal Rp50.000 dan Rp100.000 saat bertransaksi.
“Setiap menemukan uang palsu, saya langsung memusnahkannya dengan cara merobek agar tidak kembali beredar. Namun kami bingung harus melaporkannya ke mana,” ujar Yudistira saat ditemui di kantornya.
Yudistira juga menyoroti dilema yang dihadapi karyawan SPBU saat melayani pelanggan. “Kalau harus mengecek satu per satu uang pembayaran, tentu akan memperlambat pelayanan dan menimbulkan antrean panjang. Pelanggan pasti merasa tidak nyaman,” ungkapnya.
Menurut Yudistira, tingginya intensitas pembayaran tunai dalam jumlah besar sering kali membuat karyawan kesulitan membedakan uang asli dan palsu. Fokus utama karyawan adalah mempercepat layanan agar tidak terjadi antrean panjang, sehingga pengecekan uang kerap terabaikan.
Salah seorang operator SPBU, Anggi, membenarkan kejadian tersebut. Ia menceritakan bahwa pada Jumat pagi sekitar pukul 09.00 WITA, seorang pelanggan membayar pembelian minyak 10 liter menggunakan jeriken. Anggi yang curiga dengan uang Rp100.000 yang diterimanya, melakukan pengecekan dengan melumuri uang tersebut menggunakan solar di hadapan pelanggan. Hasilnya, warna uang tersebut luntur, menandakan bahwa uang itu palsu.
“Pelanggan sendiri kaget, dia mengaku tidak tahu kalau uang yang dibawanya palsu,” tutur Anggi.
Manajemen SPBU PT Cakra Sumber Bahagia berharap masyarakat lebih waspada dalam memeriksa keaslian uang sebelum melakukan transaksi. Selain itu, mereka memastikan komitmen untuk tetap memberikan pelayanan terbaik meskipun menghadapi tantangan seperti ini.
“Kami mengimbau pelanggan untuk mengecek uang yang akan digunakan. Kami akan tetap melayani dengan sebaik-baiknya,” tutup Yudistira.
Jurnalis |Ridho