Turunkan Stunting di Jepara, Sekda Edy SujatmikoTekankan Intervensi Masif

banner 468x60

Jepara Jateng-kompas86.com

Sekretaris Daerah (Sekda) Jepara Edy Sujatmiko meminta semua kalangan untuk menjadikan seribu hari pertama kehidupan (HPK) sebagai upaya penting yang harus di intervensi secara masif. Tujuannya untuk menurunkan prevalensi stunting di Jepara, demi menjaga kualitas sumber daya manusia (SDM).

 

Hal itu disampaikan Edy Sujatmiko dalam Rapat Koordinasi Staf Ahli Kepala Daerah Se-Jawa Tengah (Forsakada) di D,Season Hotel, Selasa (20/6/2023).

 

“Harus ada upaya masif dari kita selaku pimpinan saat ini. Stunting ini bukan masalah pendeknya (tubuh), tapi perkembangan otak atau inteligensi anak yang harus diutamakan,”kata Edy.

 

Menurut Edy Sujatmiko, prevalensi angka stunting di Jepara mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Pada 2019 balita yang mengalami stunting berjumlah 9.254, kemudian 2020 menjadi 7.333, tahun 2021 turun 7.257, dan 2022 turun 7.227 balita.

 

Sampai 2023 masih tersisa 5.353 balita. Oleh karena itu, Edy Sujatmiko akan terus menggenjot penurunan stunting di daerahnya. Salah satu cara dengan menjadikan 60 desa di Jepara sebagai zero stunting.

 

“Kami targetkan 60 desa di Jepara pada 2024 menjadi bebas stunting,”ucapnya.

 

Edy Sujatmiko menerangkan, upaya cepat yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Jepara diwujudkan dalam program prioritas yang menyasar langsung remaja putri, ibu hamil dan balita, dipadu dengan pemberian 7 imunisasi anak.

 

Ada delapan intervensi yang dibagi dalam 4 sasaran dalam gerakan ini yaitu memberikan setiap minggu tablet tambah darah (TTD) dan screening anemia bagi remaja putri. Kemudian untuk ibu hamil harus dilakukan pemeriksaan kehamilan rutin, pemberian TTD dan makanan tambahan mencegah kekurangan energi kronis (KEK), serta pemberian ASI eklusif kepada bayi usia kurang dari 6 bulan sejak lahir.

Selain itu, pemberian makanan tambahan protein hewani bagi balita, pemeriksaan balita dengan masalah gizi secara rutin, serta peningkatan cakupan dan peluasan jenis imunisasi.

 

“Makanan tambahan pendamping ASI dan juga imunisasi sangat penting bagi balita. Sejak lahir harus diberikan sesuai tahapannya.

Sehingga tumbuh kembang anak terjaga dengan baik,”pungkasnya.

(Rud/STY)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *