Purbalingga, Jawa Tengah | Kompas86.com – Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II tahun 2025 di Desa Ponjen, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah (Selasa, 06 Mei 2025) bukan hanya sekadar pembangunan infrastruktur. Lebih dari itu, TMMD di Desa Ponjen menjadi bukti nyata sinergi yang kuat antara TNI, Polri, masyarakat, dan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimda) Kabupaten Purbalingga dalam membangun bangsa dan negara. Hal ini ditegaskan oleh Komandan Kodim (Dandim) 0702/Purbalingga, Letkol Untung Iswahyudi, S.Sos., dalam wawancara dengan awak media.
Letkol Untung Iswahyudi menekankan bahwa TMMD Sengkuyung di Desa Ponjen merupakan wujud nyata kemanunggalan TNI dan rakyat. Program ini tidak hanya fokus pada pembangunan fisik seperti perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan serta fasilitas umum, tetapi juga mencakup pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup warga Desa Ponjen. Beliau menambahkan bahwa keberhasilan TMMD sangat bergantung pada kolaborasi yang erat antara TNI yang memberikan pelatihan dan keahlian teknis, masyarakat yang berperan aktif sebagai tenaga kerja, dan Forkopimda yang memberikan dukungan administrasi dan logistik.
Partisipasi aktif masyarakat Desa Ponjen menjadi kunci keberhasilan TMMD ini. Warga tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga terlibat langsung dalam setiap tahap pembangunan. Hal ini menumbuhkan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama terhadap hasil pembangunan, sehingga diharapkan akan tercipta dampak positif yang berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat. Pendekatan partisipatif ini terbukti efektif dalam membangun semangat gotong royong dan mempererat tali persaudaraan antar warga.
Meskipun pelaksanaan TMMD di Desa Ponjen berjalan lancar, tidak dapat dipungkiri terdapat beberapa tantangan yang dihadapi. Keterbatasan anggaran dan kondisi geografis wilayah menjadi kendala yang perlu diatasi dengan strategi yang tepat dan komitmen yang kuat dari semua pihak yang terlibat. Namun, berkat kerjasama dan kebersamaan, hambatan-hambatan tersebut dapat diatasi dengan baik. Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran dan pelaksanaan proyek juga menjadi perhatian utama untuk memastikan bahwa program ini berjalan dengan efektif dan efisien.
Kepala Desa Ponjen, Bapak Romidi, dalam wawancara terpisah menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya atas terselenggaranya TMMD di desanya. Beliau mengungkapkan bahwa TMMD Sengkuyung ini telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi kemajuan Desa Ponjen. Perbaikan infrastruktur yang dilakukan telah meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas, sedangkan program pemberdayaan masyarakat telah meningkatkan keterampilan dan pendapatan warga. Beliau berharap sinergi positif ini dapat terus berlanjut dan TMMD dapat kembali dilaksanakan di Desa Ponjen pada tahun-tahun mendatang.
Secara keseluruhan, TMMD Sengkuyung Tahap II tahun 2025 di Desa Ponjen, Purbalingga, merupakan contoh sukses sinergi TNI, Polri, rakyat, dan pemerintah daerah dalam membangun desa. Keberhasilannya diukur tidak hanya dari terselesaikannya proyek infrastruktur, tetapi juga dari terwujudnya kemanunggalan TNI-rakyat, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan penguatan ketahanan wilayah. Program ini diharapkan dapat menjadi model pembangunan desa yang berkelanjutan dan dapat direplikasi di daerah lain di Indonesia. Semoga TMMD akan terus dikembangkan dan diperluas untuk memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia.
(Purwono_Banyumas)