Tim PWA 2024 Berikan Penilaian Pada Objek Wisata Lembah Harau Dan Kapalo Banda Taram

banner 468x60

LIMAPULUH KOTA ( SUMBAR ) KOMPAS86.com
Potensi wisata alam Lembah Harau dan Kapalo Banda Taram sebagai ikonnya Kabupaten Limapuluh Kota yang terkenal hingga ke mancanegara merupakan destinasi pariwisata yang sangat indah, mempesona dan menakjubkan.

Yang mempunyai daya tarik tersendiri, dengan demikian kunjungan wisatawan memberikan nilai tambah terhadap perubahan perekonomian yang signifikan bagi masyarakat lokal, baik di segi kuliner, penginapan/ homestay maupun usaha kerajinan.

Untuk meningkatkan peran objek wisata tersebut terhadap kearifan lokal dan dampak positif nya yang langsung dapat di rasakan oleh penggiat maupun pengunjung, sehingga kehadiran pemerintah di tengah masyarakat dapat menciptakan iklim yang kondusif untuk mewujudkan kedinamisan guna mewujudkan kesejahteraan sosial masyarakat.

Hal demikian di sampaikan Sekretaris Dinas Parpora Limapuluh Kota Kris Susmaji yang di dampingi Kabid Sarpras Risman, ST dalam menyambut Tim Penilai dari Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar, pada Selasa ( 03/09-2024 ) di Lembah Harau.

Tim Penilai Peduli Wisata Award ( PWA ) 2024 Provinsi Sumbar terdiri dari
– Prof.Andofino, M.Si.
– M. Zuhrizul, SE. Mlt
– Mazri Tanjung
– Prof. Dr Indang Dewata.
– Vembi Fernando.

Dalam kesempatan itu, Prof. Ansofino, M.Si menyampaikan bahwa sebuah objek wisata akan mempunyai nilai lebih jika memiliki Badan Pengelola atau Destrination Management Organitation ( DMO ) yang memiliki unsur pentahelix ( Akademisi, Bisnis, Komunitas, Pemerintah, Media ).

Untuk pariwisata berkelanjutan bisa di coba dengan menonjolkan kuliner khas setempat yang menjadikan wisatawan bangga memperkenalkan dan membawa kuliner tersebut sebagai oleh-oleh, sebutnya.

Senada dengan itu, M. Zuhrizul, SE.Mlt menyampaikan bahwa, untuk menunjang minimnya ketersediaan anggaran apakah memungkinkan untuk berkolaborasi dengan pihak lain, seperti BUMD atau pengelolaan oleh pihak ke tiga.

Sementara, Vembi Fernando, menyampaikan, ” Sebaiknya karyawan di destinasi di bekali oleh sertifikat keahlian, seperti sertifikat untuk K3 mengingat kawasan objek wisata memiliki wahana air yang memiliki resiko, terhadap pengunjung, seperti
Pembuatan masterplan untuk kawasan Taman Bermain Anak Aka Berayun “.

Dengan demikian, Tim Penilai menaruh jarapan kepada Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, agar membekali petugas untuk bisa memiliki sertifikat yang menunjang pengelolaan Taman Bermain Anak Aka Berayun.

Memberi support anggaran lebih maksimal agar Taman Bermain Anak dapat lebih berkembang untuk kedepannya, harap Tim Penilai.

Red – Mardianto Anto

Pos terkait

Tinggalkan Balasan