Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko menekankann agar Program Kampung Berkualitas (Kampung KB) tidak hanya menyisakan gapuranya. Sebalikmya, semua kegiatan pelayanan masyarakat yang diintegrasikan dalam program tersebut dapat berjalan, sehingga meninggalkan bekas berupa masyarakat berdaya di kampung yang berkualitas.
Hal tersebut dia tekankan saat membuka sosialisasi pembukaan Kampung KB Baru dan Dapur Sehat Tekan Stunting (Dashat) Tahun 2023 di Kabupaten Jepara.. Kegiatan itu digelar Dinas Pemberdayaan Perempuam, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), di Ruang Rapat R.M.P. Sosrokartono pada Selasa (6/6/2023) pagi. Kegiatan ini diikuti unsur perangkat daerah hingga para petinggi yang desanya menjadi calon lokasi pembentukan Kampung KB baru.
“Sekarang ini eranya implementasi, bukan era simbolik. Program terintegrasi harus berjalan agar ada bekas yang baik,” katanya.
Dalam konteks sekarang, Edy Sujatmiko mencontohkan, Kampung KB harus mampu mewujudkan desa yang terhapus kasus stunting dan kemiskinan ekstremnya. Juga mampu menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi (AKI/AKB) berkat jalannya seluruh program layanan yang terintegrasi dalam Program Kampung KB.
Dia meminta para petinggi mendukung maksimal pembentukan Kampung KB dan Dashat. Dukungan yang sama harus diberikan oleh perangkat daerah dalam berbagai program terintegrasi.
Pelaksana Tugas Kepala DP3AP2KB Kabupaten Jepara Moh. Ali mengatakan, dari 195 desa/kelurahan di Jepara, Kampung KB telah terbentuk di 49 desa. Pembentukan Kampung KB baru, tahun 2023 ditargetkan di 97 desa, dan tahun 2024 di 49 desa. Dengan rencana itu, pada tahun 2024, Kampung KB telah terbentuk di seluruh desa/kelurahan di Jepara.
Sasaran pembentukan Kampung KB adalah dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan mendekatkan pelayaman dasar, kesehatan, Keluarga Berencana, kesehatan, reproduksi, serta mendukung penurunan tengkes.
(Rud/bakopi)