Sejarah sasando’sasandu’ Alat Musik Pulau ROTE

banner 468x60

Sejarah sasando’sasandu’ Alat Musik Pulau ROTE

Rote NTT.kompas86.com.Masyarakat NTT wajib tau Sejarah Sasando merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ada beberapa versi cerita yang mengisahkan tentang awal mula Sasando ini. Salah satu cerita yang banyak berkembang di masyarakat adalah kisah seorang pria namanya Sangguana yang terdampar di Pulau Ndana lalu bertemu dengan Raja dari pulau Ndana dan Raja memiliki seorang anak putri kemudian Sangguana jatuh cinta dengan putri Raja. Pada suatu hari Raja Mengetahui Sangguana jatuh cinta kepada putrinya, sang Raja pun memberikan syarat untuk menerima Sangguana. Sangguana diminta untuk membuat alat musik yang berbeda dengan alat musik lainnya.

Secara harfiah nama Sasando berasal dari bahasa Rote, yaitu “Sasandu” yang berarti “bergetar atau berbunyi”. Sasando ini sering dimainkan untuk mengiringi nyanyian, syair,tarian tradisional dan menghibur keluarga yang berduka.

Pada saat ini, Sasando tidak hanya terkenal dan terdapat di daerah Pulau Rote saja, namun juga terdapat di daerah lain di Nusa Tenggara Timur seperti Kupang dan daerah lainnya.

Sasando ini merupakan salah satu alat musik yang memiliki suara bervariasi, sehingga dapat dimainkan dalam genre yang bervariasi seperti musik tradisional, pop, dan genre musik lainnya yang bukan musik elektrik. Dalam masyarakat Rote sendiri, Sasando sering dimainkan untuk mengiringi tarian, lagu, syair dan acara hiburan lainnya.

Sasando ini memiliki bentuk yang sangat unik dan berbeda dengan alat musik berdawai lainnya, alat musik ini memiliki sembilan dawai (tali) . Pada bagian utama Sasando ini berbentuk tabung panjang yang terbuat dari bambu khusus. Bagian bawah dan atas bambu terdapat tempat untuk memasang dan mengatur kencangnya dawai. Pada bagian tengah bambu biasanya diberi senda (penyangga) dimana dawai direntangkan. Senda ini digunakan untuk mengatur tangga nada dan menghasilkan nada yang berbeda di setiap petikan dawai. Sedangkan wadah untuk resonansi berupa anyaman daun lontar yang sering disebut haik.

Walaupun merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara dipetik, namun sasandu memiliki cara yang berbeda dengan alat musik petikan lainnya. Sasando biasanya dimainkan menggunakan kedua tangan dengan arah yang berlawanan. Tangan kanan berperan untuk memainkan accord, sedangkan tangan kiri sebagai melodi atau bass.

Untuk memainkan Sasando ini tentu tidak mudah, karena di butuhkan harmonisasi perasaan.

Arifat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan