Timor Tengah Selatan, NTT
KOMPAS86.COM — Dugaan raibnya dana bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) kembali mencuat di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Seorang murid SMP Kristen 1 SoE berinisial FM menjadi korban setelah rekening Bank BRI yang seharusnya berisi dana bantuan pendidikan justru ditemukan dalam kondisi saldo nol rupiah.
Kepada tim Media ini, orangtua siswa tersebut mengaku bahwa dana PIP untuk anaknya hilang secara misterius dari rekening Bank BRI Unit Haumeni.
“Bantuan dana PIP untuk anak saya hilang dari rekening saat kami melakukan pengecekan langsung ke Bank BRI Unit Haumeni,” ujarnya kepada awak media pada Kamis, 4 September 2025 dibilangan kota Soe
Ia merasa heran dan bingung lantaran anaknya sudah menerima surat rekomendasi dari pihak sekolah untuk melakukan pencairan dana PIP. Namun mirisnya, ketika melakukan pengecekan saldo di Bank BRI Unit Haumeni, ternyata saldonya nol.
Merasa aneh, Ia pun meminta petugas bank untuk melakukan print rekening koran dan terungkap bahwa telah terjadi transaksi penarikan uang dari rekening tersebut.
“Heran, anak saya kan dapat surat rekomendasi dari sekolah tanggal 3 September 2025 makanya kami datang ke Bank BRI. Setelah melakukan pengecekan saldo di rekening ternyata saldonya Nol. Saya rasa tidak puas sehingga saya minta tolong petugas Bank untuk print rekening koran. Nah disitu jelas bahwa pada tanggal 19 Agustus 2025 ada uang masuk sebanyak Rp 1.500.000 dan anehnya, ditanggal yang sama pula uang itu ditarik kembali,” ucapnya dengan heran.
Kasus hilangnya dana bantuan PIP secara misterius tersebut menambah daftar panjang kasus serupa yang pernah terjadi sebelumnya di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Orangtua siswa berharap agar kasus ini dapat diusut dengan tuntas.
“Kami berharap kasus ini segera diusut dengan tuntas sehingga dana bantuan pemerintah untuk siswa kurang mampu tersalurkan dengan benar,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala Sekolah SMP Kristen 1 SoE, Sularsy A. Tanaem, S.Pd, ketika ditemui tim media Rabu, 11/9/2025 diruang kerjanya mengatakan pihaknya kaget sekaligus bingung terkait hilangnya dana PIP siswa tersebut.
“Kami baru tahu ketika orangtua dari yang bersangkutan datang dan mengadu. Selaku pihak sekolah tentunya kami berusaha agar hak anak-anak terpenuhi, jadi dengan munculnya kasus ini kami merasa kecewa mengapa hal seperti ini harus terjadi,” kata Sularsy bernada kesal.
Ia pun menegaskan bahwa pihaknya hanya mengeluarkan surat rekomendasi kepada siswa penerima manfaat PIP berdasarkan Surat Keputusan (SK), terkait pencairan dana, sepenuhnya berada di luar kewenangannya.
“Kami pihak sekolah hanya mengeluarkan rekomendasi berdasarkan SK dari Data Tungal Ekonomi Sosial (DTKS), selanjutnya terkait pencairan uang itu bukan menjadi kewenangan kami,” tegasnya.
Kalau memang ada pihak-pihak yang ingin membantu anak-anak usia sekolah lanjut Sulasry, agar berkoordinasi dengan pihak sekolah supaya ada pengontrolan bersama, pungkasnya pula.
Tim Media akan terus memantau perkembangan kasus ini dan memberikan informasi-informasi terkini dengan tegas, objektif, dan berimbang. (Tim/Red)
Redaksi: Kompas86