Kabupaten Timur Tengah Selatan NTT kompas86.com.Lapangan Upacara SMP Katolik Sint Vianney Soe disulap menjadi Panggung Inspirasi Pameran Karya Proyek P5 yang mengusung tema: “Gaya Hidup Berkelanjutan”. Pameran produk P5 adalah akhir dari perjalanan projek yang dilakukan Peserta didik SMP Katolik Sint Vianney Soe didampingi guru-guru selama 3 hari, pameran ini menjadi bukti nyata kreativitas, ketekunan, dan dedikasi mereka ( peserta didik ) dalam menggali potensi dan menyuarakan pesan keberlanjutan.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ( P5 ) diterapkan dalam dunia Pendidikan saat ini di bumi Indonesia. Tidak ketinggalan peserta didik SMP Katolik Sint Vianney Soe juga terlibat dengan serius saat berkreasi dalam kegiatan P5 dengan tema ” Lindungi Bumi”.
” Anak-anak kita diajak untuk mencintai bumi kita ini, akhir-akhir ini kita melihat, menonton TV, baca berita, terjadi bencana dimana-mana. Perlu menjaga lingkungan, menjaga bumi ini agar tetap asri” ujar ketua panitia P5, Marianus Turu, S.Fil.
Sambutan Kepala SMP Katolik Sint Vianney Soe ” yang paling utama adalah proses, belajar bersama membangun tema yang telah diberikan. Kita hanya kerja dalam tiga hari dan mempersembahkan hasil yang lebih baik” kata Pastor Johannes A. Tnomel, Pr. S.Fil, Kepala SMP Katolik Sint Vianney Soe saat membuka Pameran P5 15/11/2024.
Kegiatan Pameran P5 tersebut diisi dengan Materi yang disampaikan Agung Sila, S.Pd didampingi tiga peserta didik Utusan dari kelas 7,8 dan 9. Maka dalam kegiatan P5 ini Agung Sila, S.Pd mengajak semua guru dan peserta didik untuk lebih kreatif dan penuh tanggung jawab dalam mencintai lingkungan.
” Bumi kita saat ini dalam keadaan tidak baik-baik saja, tanah longsor, gunung meletus, banjir saat dimusim hujan, maka tugas kita adalah dengan cara kreatifitas kita mencintai lingkungan dengan cara mendaur ulang sampah-sampah yang ada menjadi suatu hasil karya” ajak Agung Sila.
” Lihat sampah pilih, jangan biarkan sampah berterbangan. Cara guru menatar para peserta didik untuk terlibat dalam kegiatan P5 ” tutup Agung Sila, S.Pd.
Program P5 merupakan implementasi dari kurikulum merdeka.
Disamping produk projek yang mampu dihasilkan siswa sebagai tujuan jangka pendek kegiatan P 5, namun yang lebih penting adalah perubahan karakter siswa untuk kehidupan berkelanjutan baik proses interaksi di sekolah maupun proses interaksi di rumah dan di masyarakat. Perubahan karakter yang dimaksud tentunya harus sejalan dengan dimensi- dimensi profil pelajar pancasila berupa, bernalar kritis, kreatif, mandiri, maupun gotong royong.
Hasil kerajinan tangan yang dibuat, selanjutnya dipamerkan pada kegiatan pameran karya P5.
Kegiatan pada hari ketiga sekaligus penutup yakni dilaksanakannya pameran karya P5 dari peserta didik SMP Katolik Sint Vianney. Hasil karya peserta didik sangat beragam. Mulai dari tas dari anyaman kresek, rumah dari gardus, vas bunga dari botol bekas, vas bunga dari handuk bekas, kalender dari tutupan botol, dan masih banyak lagi, kotak sampah dari gardus, pohon natal dari gelas Aqua, pohon natal dari gardus, lemari dari kain bekas dan gardus dan lainnya dimana seluruh bahan pembuatannya adalah bahan-bahan bekas yang ada di lingkungan sekolah. Cara guru menatar para peserta didik untuk terlibat dalam kegiatan P5 tersebut.
( Tarsi Abi86 )