Aceh Timur – Kompas86.com__, 21 Agustus 2025, Panglima KPA Sagoe Meh Ijoe Idi Tjut, Syarkawi alias Tuan Tanah akhirnya buka suara terkait pembebasan rekan-rekannya yang sempat ditahan setelah kericuhan di Kantor Dinas Perkim Aceh. Baginya, keluarnya para sahabat dari balik jeruji bukan sekadar kabar gembira, melainkan juga sebuah isyarat penting agar persoalan yang melibatkan masyarakat kecil tidak terulang kembali.
Menurut Syarkawi, kericuhan yang sempat terjadi bukanlah sesuatu yang direncanakan, melainkan luapan rasa kecewa karena penantian yang terlalu panjang. Beberapa rekannya datang hanya untuk mencari kepastian terkait daftar penerima bantuan rumah bagi masyarakat miskin, namun jawaban yang diharapkan tak kunjung mereka dapatkan.
“Kalau sejak awal ada kejelasan, saya yakin tidak akan sampai ke tahap penahanan. Akar persoalannya sederhana: masyarakat ingin kepastian, dan terlalu lama menunggu membuat emosi tidak terkendali,” ujarnya.
Syarkawi menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas sikap Kapolda Aceh yang telah memberi jalan keluar hingga rekan-rekannya bisa kembali berkumpul dengan keluarga. Namun ia menegaskan, yang lebih penting dari itu adalah bagaimana peristiwa ini bisa dijadikan pelajaran bagi semua pihak.
“Pembebasan ini bukan akhir cerita. Yang paling utama adalah bagaimana masyarakat kecil bisa merasa dilayani dengan adil, sehingga tidak ada lagi keresahan di kemudian hari,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa perdamaian Aceh harus terus dijaga dengan pendekatan yang bijak. “Kita semua ingin Aceh damai. Perdamaian itu bukan hanya simbol, tapi harus hadir dalam sikap adil dan rasa tenang di hati rakyat,” tutup Syarkawi.
Rasyidin