Kondisi Drainase Jalan Negara di Desa Matua Sangat Memprihatinkan, Dinas PUPR Tutup Mata.

banner 468x60

Kompas86.com.Dompu.NTB.Warga yang tinggal di sepanjang jalan Negara tepatnya di wilayah 2 Desa bertetangga yakni Desa Matua di Timurnya Desa Baka Jaya di bagian barat, sudah puluhan tahun sangat resah melihat kondisi drainase jalan Negara lintas Sumbawa-Dompu yang buruk, dangkal dan rusak parah, namun sampai saat ini, Selasa (3/9/24) dinas terkait yakni Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Pusat, Propinsi dan Kabupaten Dompu belum ada langkah nyata untuk memperbaikinya alias masa bodoh.

Dari hasil investigasi awak media ini lapangan bahwa drainase jalan negara mulai dari barat Desa Baka Jaya sampai ke Timur Desa Matua sekitar 2 Km sudah puluh tahun tidak pernah di perhatikan bahkan di abaikan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Dompu atau Dinas PUPR Propinsi NTB.

Akibat kondisi drainase yang sudah dangkal dan kondisi fisik yang rusak parah selama ini sehingga pada musim hujan tiba air bah dari pemukiman akan meluap di jalan raya menuju pembuangan akhir di jembatan kecil perbatasan Dusun Buncu Selatan dan Dusun Rasanggaro Barat Desa Matu Kecamatan Woja Kabupaten Dompu Propinsi Nusa Tenggara Barat.

“Selama puluhan tahun warga dua Desa tersebut sangat resah karena di teror oleh keadaan drainase jalan negara yang sudah rusak parah dan tidak terurus namun sampai saat ini Instansi terkait masih menutup mata?

Tak hanya sampai di situ atas desakan warga setempat Kepala Desa Matua Syam Firdaus ST kerap curhat dengan awak media, “bahwa sudah puluhan kali ia mengirim surat secara resmi kepada Maneger/PPK APBN, UPTB APBD I Propinsi NTB dan PUPR Kabupaten Dompu, perihal mohon perbaikan drainase namun sampai detik ini tidak ada respon sama sekali. Pertanyaannya apakah jalur prosudural yang di tempuh oleh Pemerintah Desa itu belum cukup atau memang instansi terkait masa bodoh dan atau tidak ada God will atau niat baik dari instansi terkait sehingga sampai saat ini belum terealisasi sebagaimana yang di harapkan oleh masyarakat setempat.”

Sedangkan dampak yang paling utama terlambatnya penanganan drainase yang rusak dan dangkal puluhan tahun tersebut menyebabkan saluran pembuangan air limbah rumah tangga warga akan terhambat dan banjir kampung ketika musim hujan tiba. Dan sudah puluhan tahun masyarakat Desa Matua dan Desa Baka Jaya Kecamatan Woja mengalami banjir kampung dan banjir di jalan raya akibat kondisi saluran drainase yang sudah tertutup tanah dan sampah.

Terkait hal ini warga Desa Matua Dan Baka Jaya Kecamatan Woja Kabupaten Dompu mendesak menteri PUPR untuk segara turun ke lapangan guna melihat langsung apakah kondisi drainase jalan Negara ini betul – betul rusak parah atau tidak. Dan apabila kondisi ril Drainase tersebut rusak dan dangkal agar segera di perbaiki dan di rehab kembali sesuai standar mutu teknis yang telah di tetapkan sehingga aspal jalan tidak mudah terkupas dan rusak serta saluran pembuangan air limbah dari rumah warga berjalan lancar.

Tak hanya sampai di situ saja masyarakat mempertanyakan anggaran pemeliharaan jalan dan jembatan serta drainase setiap tahun yang sudah di kucurkan oleh Negara baik melalui APBN, APBD I Propinsi NTB dan APBD II di duga tidak di gunakan sebagaimana mestinya atau di sunat oleh oknum pejabat terkait.

Selain itu hal ini merupakan pintu masuk bagi APH baik di tingkat pusat maupun di tingkat Daerah untuk membongkar dan melacak penggunaan dana Pemeliharaan jalan dan jembatan, serta draeinase ke instansi terkait yang selama ini di duga remang-remang, pasalnya kondisi jalan, jembatan serta derainase jalan negara banyak yang rusak terutama di tititik strategis yang mudah longsor dan banjir, pungkasnya.

Rdw/ddo.

Print Friendly, PDF & Email

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *