Kutai Kartanegara (Kalimantan Timur)-Kompas86.com
Saat ini nasib para guru kadang-kadang semakin kurang jelas. Meskipun memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya membangun Sumber Daya Manusia, namun tidak sedikit para guru-guru yang memiliki nasib yang kurang jelas, secara khususnya yang ada di kabupaten Kutai Kartanegara.
Mengingat hal itu, Komisi IV DPRD kabupaten Kutai Kartanegara berupaya untuk meningkatkan insentif untuk para guru-guru swasta yang ada di kabupaten Kutai Kartanegara.
Komisi IV kabupaten Kutai Kartanegara menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) (21/7/2025) dengan semua pihak terkait di pemerintahan kabupaten Kutai Kartanegara. Hal ini dinilai sebagai salah satu langkah untuk menyampaikan aspirasi untuk meningkatkan insentif untuk para guru-guru swasta yang ada di kabupaten Kutai Kartanegara.
Rapat ini dipimpin langsung oleh ketua komisi IV DPRD kabupaten Kutai Kartanegara, Muhammad Andi Faisal di ruang badan musyawarah (BANMUS). Rapat dihadiri sejumlah anggota Komisi IV DPRD Kutai Kartanegara, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) serta perwakilan dari pada guru swasta.
“Kami berusaha sekuat daya dan upaya, agar aspirasi para guru swasta mendapatkan insentif yang signifikan. memang sejauh ini insentif guru swasta di kabupaten Kutai Kartanegara terbilang tinggi untuk wilayah Kaltim. Hanya saja, angka itu sudah terhenti hampir 20 tahunan ini” Ujar Andi Faisal.
Politisi partai demokrasi Indonesia perjuangan ide lebih jauh mengharap kan langkah pihaknya dapat terwujud. Ini mengacu, mengingat insentif untuk guru yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) telah meninggal lebih kenaikan yang cukup lumayan.
” kami terus berkoordinasi dengan semua pihak terkait yang ada di pemerintahan kabupaten Kutai Kartanegara. Supaya para guru swasta juga diperhatikan, mengingat guru yang berstatus aparatur sipil negara (ASN) saat ini telah mengalami kenaikan insentif yang cukup lumayan. Misalnya, dengan merevisi peraturan bupati mengenai besaran insentif untuk guru swasta. Tapi hal ini memang ada konsekuensinya, Berupa peningkatan anggaran ” tambahnya lebih lanjut.
Adi Faisal, juga menegaskan bahwa kabupaten Kutai Kartanegara jangan hanya bertekad untuk membangun SDM yang maju dan berkualitas tetapi sektor kesehatan dan pendidikan juga harus diperhatikan.
” Jangan sampai Kutai Kartanegara hanya bertekad membangun SDM maju dan berkualitas, tetapi untuk sektor kesehatan dan pendidikan sama sekali tidak disentuh secara maksimal. Karena kita tidak bisa menghindari bahwa peranan guru swasta juga penting untuk membangun SDM yang maju dan berkualitas ” tegasnya.
Jurnalis BK. Gea