Klarifikasi Pemberhentian Wartawan Dinilai Arogan,Sahnan Desak Evaluasi Manajenen Media

banner 468x60

Lombok Barat,

Kompas86.com — Sahnan, yang sebelumnya dijanjikan posisi sebagai Kepala Biro Lombok Barat di media Investigasintb.com, menyampaikan kritik tajam terhadap keputusan pemberhentiannya yang dinilainya arogan dan tidak profesional. Menurut Sahnan, kebijakan tersebut tidak mencerminkan standar etika jurnalistik maupun tata kelola media yang sehat.

“Kami diminta menyerahkan dokumen resmi seperti KTP sebagai syarat menjadi wartawan dan diajukan sebagai Kepala Biro. Awalnya kami menolak karena memahami mekanisme yang seharusnya dilakukan melalui musyawarah. Namun setelah bersedia, justru tidak ada surat tugas atau pembekalan. Ironisnya, malah ada pemberitahuan melalui media bahwa kami tidak lagi menjadi wartawan Investigasintb.com. Ini sangat tidak jelas dan tidak ada etika ,” ujar Sahnan dengan nada tegas, Selasa (29/1/2025).

Selain itu, Sahnan mengungkapkan keawak media saat ditemui di kediamannya  bahwa dirinya telah merekrut empat wartawan yang telah mendapatkan kartu identitas resmi dari media tersebut. Namun hingga kini, Surat Keputusan (SK) yang dijanjikan belum kunjung diterbitkan. “Kami berharap SK keluar di awal tahun, tapi sampai sekarang belum ada kejelasan,” katanya.

Lebih jauh, Sahnan menyoroti dugaan adanya motivasi finansial dalam proses rekrutmen wartawan. “Proses ini terkesan sekadar mencari keuntungan. Lebih miris lagi, ada indikasi beberapa wartawan yang direkrut tidak pernah dibimtek (bimbingan teknis), sehingga tidak efektif dalam menjalankan tugasnya,” ungkapnya.

Melihat situasi ini, Sahnan mendesak Direktur Utama dan Pemimpin Redaksi Investigasintb.com untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terkait proses rekrutmen dan pembinaan wartawan.

“Jangan sampai wartawan tidak paham tugas dan tanggung jawabnya karena minim pembekalan. Ini harus dibenahi demi menjaga integritas media,” tegasnya.

Menurut Sahnan, pembenahan manajemen dan langkah profesional sangat dibutuhkan agar media tetap menjaga kredibilitasnya serta memastikan wartawan memiliki kompetensi sesuai standar jurnalistik. “Hal ini penting demi keberlanjutan kualitas media dan kepercayaan publik,” tutupnya.”NN-01

 

Junaidi

Pos terkait