Lombok Tengah, NTB
Kompas86.com – Terkait dengan isu yang beredar mengenai dugaan pembebasan anak-anak yang diduga terlibat dalam kasus pengeroyokan di wilayah Sukarara, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah, pihak kepolisian menegaskan bahwa informasi tersebut tidak sepenuhnya benar.
Anak-anak yang dimaksud saat ini sedang mengikuti ujian sekolah, dan kepulangan mereka bersifat sementara atas permintaan orang tua mereka. Hal ini juga dilakukan dengan pertimbangan kemanusiaan dan perlindungan terhadap hak anak dalam mengakses pendidikan, khususnya dalam masa penting ujian sekolah.
Pihak Polres Lombok Tengah menerima permintaan tersebut dengan syarat tegas: para orang tua wajib memberikan jaminan bahwa anak-anak mereka tidak akan melarikan diri dan akan kembali menjalani proses hukum setelah ujian selesai.
Ketua Forum Pemuda Sukarara, Syamsul Bahri, SH, turut memberikan klarifikasi atas tuduhan tersebut. Ia menyatakan bahwa narasi yang menyebutkan pihak kepolisian telah membebaskan anak-anak terduga pelaku adalah tidak benar dan berpotensi menyesatkan opini publik.
“Mereka sedang mengikuti ujian. Tidak mungkin mereka akan melarikan diri. Kami, para orang tua, kepala desa, dan saya sendiri siap memberikan jaminan untuk memastikan mereka akan kembali ke Polres guna menjalani proses hukum sesuai aturan,” jelas Syamsul.
Lebih lanjut, ia menyampaikan apresiasi kepada pihak korban karena telah memilih jalur hukum untuk menyelesaikan persoalan ini secara bijak. Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga suasana tetap kondusif dan tidak terpancing oleh opini yang belum terverifikasi.
“Biarkan aparat penegak hukum bekerja sesuai ketentuan. Kita semua punya tanggung jawab menjaga ketertiban dan tidak menyebarkan opini spekulatif. Mari kedepankan klarifikasi dan komunikasi langsung kepada pihak-pihak terkait seperti kepolisian dan kepala desa sebagai pemegang otoritas wilayah,” pungkasnya.
“Mereka butuh bimbingan, bukan vonis. Kita jaga suasana, kita rawat harapan. Karena anak-anak hari ini adalah pemimpin esok hari.”
“Di tengah kabar yang beredar, mari kita tetap waras. Praduga tak bersalah itu penting, apalagi saat masa depan anak-anak jadi taruhannya.”
“Dalam ujian kehidupan, lari bukan jawaban. Kami hadir, menjamin keadilan berjalan dengan musyawarah, permintaan maaf tulus, dan harapan agar persaudaraan tetap utuh. Karena kita semua adalah saudara.” tutupnya
Jurnalis |Ridho