Ketua DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara, Ahmad Yani, Pimpin Upacara Perdana

banner 468x60

Kutai Kartanegara (Kalimantan Timur)-Kompas86.com

Sekretariat DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara, laksanakan Upacara Peringatan HUT KEMRI Ke-80 Tahun. Upacara ini berlangsung di halaman Kantor DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara Minggu 17 Agustus 2025.

Ketua DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara, Ahmad Yani, menjadi inspektur upacara perdana dihadapan peserta yang merupakan pegawai dilingkungan sekretariat DPRD Kukar,

Usai memimpin upacara, Ahmad Yani menuturkan, bahwa upacara ini merupakan momen pertama dirinya menjadi inspektur upacara dilingkungan sekretariat DPRD Kukar, setelah tadi malam ia juga mengikuti rangkaian kegiatan malam renungan suci mengenang jasa para pahlawan di TMP Bukit Biru Tenggarong.

“Pada intinya di HUT KEMRI ke 80 tahun ini itu semangat juang para pahlawan kita yang paling kita utamakan, karena mendapatkan kemerdekaan itu bukan hadiah, tetapi mestinya dihayati kemudian mari kita mengambil hikmah nilai-nilai yang ada pada para pejuang kita, bahwa mereka berjuang karena fisabilillah dan karena ingin merebut kemerdekaan,” Ungkap Politisi PDI Perjuangan ini.

Lebih lanjut ia mengatakan, hal ini adalah patut kita pertahankan dan patut kita perjuangkan, karena mengisi kemerdekaan itu sebenarnya yang lebih berat dibanding merebut kemerdekaan.

“Kalau kita merdeka dengan perjuangan para pendahulu kita itu sudah terlaksana dan tentu ini pengorbanan luar biasa, tetapi yang lebih penting lagi bagaimana memelihara dan mempertahankan kemerdekaan, jangan sampai kita ini dianggap merdeka tetapi disana sini masih terjajah, ” ujarnya.

Politisi PDI Perjuangan ini mengaku, bahwa penjajahan yang paling buruk adalah dijajah oleh bangsa sendiri. Oleh karena itu kita harap kemerdekaan ini dengan nilai-nilai perjuangan itu tetap dipertahankan dan tentu setelah itu kita memelihara dan mempertahankan dalam mengisi kemerdekaan.

“Merdeka dalam bentuk apa?, bahwa tidak ada lagi kemiskinan, merdeka itu tidak boleh ada lagi penindasan, pemerasan, ketidakadilan. Jadi merdeka itu semuanya tidak boleh adalagi kebodohan,” tegasnya.

Ia memastikan, bahwa merdeka itu adalah bagaimana tidak adalagi penderitaan rakyat, tidak ada lagi kezoliman, tidak adalagi intimidasi dan seterusnya, itulah kemerdekaan yang harus kita pertahankan dan terus kita tumbuhkan.

“Kalau dulu para pejuang kita jelas lawannya dan kemudian senjatanya, tapi saat ini perjuangan kita melawan penjajah itu sebenarnya didepan mata juga ada yaitu penjajahan dalam bentuk segala hal, ” tutupnya.

Jurnalis BK. Gea

Pos terkait